Partai Fasis Pernah Lahir di Indonesia meski Hanya Seumur Jagung, Ini Kisahnya
Notonindito pindah ke Bandung Jawa Barat. Namun di tanah Priangan itu kiprahnya justru tidak terlihat. Dia tiba-tiba menghilang dari panggung pergerakan. Pada tahun 1933, Partai Nazi memenangkan pemilu di Jerman.
Pada momentum yang sama, Notonindito kembali muncul di panggung pergerakan Indonesia. Dia mengusung gagasan Partai Fascist Indonesia dan merealisasikannya. Notonindito mengambil konsep kebangsaan sekaligus memakai kata "fasis".
Kendati demikian dalam praktiknya, PFI berbeda dengan pembentukan partai fasis di Jerman. "Ide-idenya tidak bersumber pada Nazi, melainkan pada kebudayaan Jawa," kata Wilson dalam "Orang dan Partai Nazi di Indonesia".
PFI memiliki gagasan mendirikan federasi antarkerajaan. Ini yang membedakan dengan Nazi Jerman yang menginginkan negara korporasi. PFI bercita-cita membangun kembali kerajaan-kerajaan di Jawa, seperti Majapahit dan Mataram, Sriwijaya di Sumatera dan kerajaan-kerajaan di Kalimantan.
PFI bercita-cita menyatukan antarkerajaan ke dalam wadah federasi. "PFI menghendaki sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang raja. Sedangkan Nazi menghendaki kekuasaan partai tunggal, yaitu Partai Nazi," tulis Wilson.
Para aktivis pergerakan langsung menyamakan ide-ide PFI yang diusung dalam retorika politik Notonindito dengan ide Komite Nasionalisme Jawa yang berdiri tahun 1914.
Editor: Ihya Ulumuddin