get app
inews
Aa Text
Read Next : Ternyata Ini Alasan SPBU Swasta Tolak Beli BBM Impor Via Pertamina

Energi Matahari Jadikan Batik Makin Lestari

Minggu, 05 November 2023 - 23:38:00 WIB
Energi Matahari Jadikan Batik Makin Lestari
Susiani menunjukkan batik bauatan ibu-ibu kelompok Batik Sekar Tanjung. (Ihya' ulumuddin).

Susiani menunjukkan produk batik Sekar Tanjung. (ihya` ulumuddin).
Susiani menunjukkan produk batik Sekar Tanjung. (ihya` ulumuddin).

Lestarikan Budaya 

Mendengar cerita ibu-ibu itu, Ketua Kelompok Batik Sekar Tanjung , Susiani tersenyum bahagia. Susiani teringat tahun 2017 silam, saat pertama kali merintis UMKM batik tersebut bersama Pertamina Fuel Terminal Tuban. 

Jangankan tempat, membujuk ibu-ibu untuk  bergabung saja sulitnya bukan main. Penyebabnya beragam. Beberapa di antaranya pesimistis UMKM tersebut bisa memberi manfaat bagi anggotanya. 

Namun, Susiani tak patah arang, dia terus bergerak menyebarkan virus kebaikan kepada ibu-ibu warga sekitar, hingga terkumpul 10 orang. “Kami diundang ke balai desa, ditawari program CSR (Corporate Social Responsibility/tanggung jawab sosial perusahaan) oleh Pertamina,” katanya. 

Susiani menceritakan, saat itu dia bersama ibu-ibu anggota sepakat memilih pelatihan batik. Alasannya, Kabupaten Tuban terkenal dengan batik. Sementara di Kecamatan Jenu, belum ada batik.

“Kami ingin desa kami punya ikon. Akhirnya, kami dilatih membatik sampai terbentuk kelompok Batik Sekar Tanjung,” katanya. 

Nama tersebut kata Susiani berasal dari kembang yang banyak tumbuh di kawasan pantai Tanjung Awar-Awar. Nama itu pula yang pada akhirnya diabadikan dalam motif batik sekar tanjung dan kini telah memiliki Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) dari Kemenkumham. 

Selain sekar tanjung, motif khas yang dihasilkan dari rumah batik di Tasikharjo ini yakni batik panduri atau pandan berduri. Lalu, motif lintang sekar yang terinspirasi bintang laut. Kemudian motif tanjung karang, merujuk pada karang laut yang banyak terdapat di pantai. 

Di luar itu, kelompok Batik Sekar Tanjung ingin melestarikan batik sebagai warisan budaya Indonesia. Sebagaimana yang tertulis pada situs resmi kemendikbud, bahwa batik mulai berkembang sejak zaman Mataram, lalu berlanjut hingga Kerajaan Solo dan Yogyakarta. 

Semula, batik identik dengan pakaian bangsawan karena hanya dipakai oleh keluarga kerajaan untuk acara-acara resmi. Namun, pada perkembangannya, batik digunakan secara umum hingga sekarang.  

Di wilayah Tuban, batik juga sudah terkenal sejak dulu dengan produk asli bernama batik gedog. Konon, dinamakan batik gedog karena proses pembuatan kain batik dilakukan dengan cara dipintal dengan alat tenun tradisional yang kerap mengeluarkan bunyi ‘dog-dog’. 

Dia luar itu, motif batik Tuban juga terkenal dengan bentuk-bentuk geometris yang khas. Ini karena jenis kain yang digunakan berupa kain tenun yang kasar. (https://id.wikipedia.org/wiki/Batik_Gedog).  

Batik khas gedog Tuban inilah yang ingin dilestarikan oleh kelompok Batik Tanjung Sekar, terutama pada jenis gambar yang digunakan, seperti pohon randu, pohon kopi, kluwih dan ganggang. “Kalau untuk bahan kain mungkin sulit, tetapi untuk motif masih bisa,” katanya.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut