get app
inews
Aa Text
Read Next : Kronologi Bus Wisatawan Bromo Kecelakaan di Probolinggo Tewaskan 6 Orang

SDN 2 Sariwani Probolinggo, Berawal dari Gudang Kentang Jadi Gudang Ilmu

Kamis, 16 November 2023 - 20:53:00 WIB
SDN 2 Sariwani Probolinggo, Berawal dari Gudang Kentang Jadi Gudang Ilmu
Sugeng Eka, Guru SDN Ngadisari II, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, Jatim saat mengajar anak didiknya (Foto: Istimewa)

Manfaat lain proses kelas rangkap ini adalah motivasi belajar siswa mulai tumbuh. Setiap kelas rangkap dipandu satu guru kelas sehingga lebih kondusif dan antarguru tidak ada lagi bersahut-sahutan dalam satu kelas.

Sumardi, Guru SDN Sariwani 2, Probolinggo mengatakan kelas mereka hanya bertiga atau berempat dan setelah digabung dengan tingkatan lain siswanya bertambah sehingga suasana kelas lebih ramai.

Terjadi tutor sebaya, yaitu adik kelas dibimbing kakak kelas saat belajar. Persahabatan dan kerja sama antarsiswa terjalin lebih akrab. Kemajuan ini tentu saja menggembirakan para guru di SDN Sariwani 2 sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan siswa lebih semangat bersekolah.

Pada tahun 2019, sekolah bekerja sama dengan Inovasi menggelar kegiatan pengasuhan anak (parenting) untuk semua orangtua siswa. Ini agar orangtua memahami pentingnya sekolah dan tidak lagi mengajak anak pergi sehingga anak bolos sekolah.

“Mayoritas masyarakat Sariwani bermata pencarian petani sehingga berharap anak-anak meneruskan usahanya. Sekolah tinggi dianggap tidak penting untuk menjadi petani. Selain itu, warga Sariwani yang merupakan suku Tengger rata-rata hanya memiliki satu anak. Ini karena besarnya biaya upacara adat untuk setiap periode kehidupan. Mulai selamatan hamil, melahirkan, ulang tahun, sunatan, hingga menikah, mereka butuh biaya ratusan juta setiap upacara adat,” ujar Sumardi.

Karena anak hanya satu, mereka tak tega jika kemudian harus menitipkan anaknya di kerabat atau kos saat menempuh jenjang SMA yang jarak sekolahnya jauh. Kegiatan pengasuhan anak ini berhasil mengubah pola pikir orang tua. 

“Parenting membuka mata kami tentang pentingnya pendidikan dan betapa meruginya jika anak-anak ketinggalan pelajaran meski hanya satu hari,” kata Joko, orangtua Alga siswa kelas V sekaligus Ketua Komite SDN Sariwani 2.

IKM Mendukung Kelas Rangkap

Kurikulum Merdeka hadir dengan salah satu model implementasi berupa fase-fase yang disesuaikan dengan usia siswa. Fase A untuk siswa kelas I dan II, fase B kelas III dan IV, serta fase C kelas V dan VI. Tujuan pemberlakuan fase ini agar capaian pembelajaran yang belum tuntas di kelas I dapat dilanjutkan di kelas II, menyesuaikan dengan kemampuan siswa yang berbeda-beda.

Hal ini sejatinya telah dilaksanakan Sumardi sejak 2018 saat awal kelas rangkap diberlakukan. “Penggunaan fase-fase di Kurikulum Merdeka membuat kami semakin percaya diri bahwa kami mampu mengimplementasikannya. Faktanya, kami telah menerapkannya lebih dulu,” ungkap Sumardi.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut