get app
inews
Aa Text
Read Next : Gunung Semeru Erupsi Hari Ini, Semburkan Kolom Abu Setinggi 800 Meter

Penambang Pasir Diduga Masih Banyak Tertimbun Material Vulkanis Gunung Semeru

Sabtu, 11 Desember 2021 - 15:31:00 WIB
Penambang Pasir Diduga Masih Banyak Tertimbun Material Vulkanis Gunung Semeru
Kawasan tambang pasir di Pronojiwo dipasan garis polisi pscaerupsi Gunung Semeru. (Foto: MPI/Avirista Midaada).

Dia juga merupakan satu dari ratusan penambang pasir yang kerap beraktivitas di Sungai Sumbersari dan Sungai Besuk Kobokan. Kendati memiliki area perkebunan cabai, tetapi hasil utama nafkahnya berasal dari penambang pasir. 

"Kalau nambang pasir itu lebih menjanjikan memang, kalau nambang dapat Rp 150 ribu rata - rata sehari, paling sedikit sehari Rp 50 ribu. Itu biasanya saya kerja jam 7 pagi sampai jam 2 siang atau 4 sore," ungkap pria dengan tujuh orang anak. 

Pendapatan itu dikatakan Ponidi bisa lebih dari Rp 150 ribu tergantung orang yang ikut menggali pasirnya. Satu penambang bahkan ada yang biasanya mendapat Rp 300 ribu per orang per hari. Hasil itu merupakan bagi hasil dari kuli penambang, supir truk, dan setoran yang diberikan ke pemilik truk dan sang juragan. 

Nasib Ponidi beruntung, ia tak menjadi korban terkuburnya material erupsi Gunung Semeru. Mengingat ia sudah dua hari meliburkan diri menambang pasir lantaran merasa ada sesuatu yang mengganjal. 

"Kayak sudah firasat nggak enak, makanya libur dua hari itu nambang. Kalau mungkin ikut nambang waktu itu, ya nggak tahu juga masih ada atau enggak saya, tetangga ada yang ikut kekubur," katanya. 

Cerita Ponidi hampir sama dengan yang dialami Sulianto (21) ia merupakan penambang pasir yang tengah beraktivitas saat erupsi Gunung Semeru terjadi pada Sabtu 4 Desember 2021 lalu. Saat itu ia tengah menambang pasir di sekitar Sungai Sumbersari, dekat rumahnya dengan sembilan orang rekan seprofesinya. 

"Waktu kejadian ada 9 orang, yang 7 orang itu bisa melarikan diri selamat. Yang dua orang yang saya kenal ini belum ketemu. Kalau yang lain banyak yang belum ketemu, tapi nggak kenal, tapi saya pastikan ada lebih dari lima orang," bebernya. 

Pemuda ini beruntung melihat tand- tanda amukan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu sesaat sebelum awan panas menyapu kawasan pertambangan pasir di kaki Gunung Semeru itu. "Waktu itu banjir terus saya lihat gunungnya itu nggak kelihatan asap tebal hitam, makanya 20 menitan saya langsung lari nggak tahu lagi gimana yang di bawah nambang," katanya. 

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut