Penambang Pasir Diduga Masih Banyak Tertimbun Material Vulkanis Gunung Semeru
Kini Ponidi dan Sulianto tinggal sementara di pengungsian. Ponidi tinggal di SDN Supiturang 4 dan Sulianto tinggal menumpang di kerabat keluarganya. Keduanya belum tahu apakah bakal kembali menambang, mengingat wilayah tambang pasir masih berbahaya.
"Dilihat dulu kondisinya, kalau sekarang ya panas makanya nggak berani. Dulu saja yang 2020, nunggu hampir 6 bulan baru bisa dimanfaatkan," ucap Ponidi.
Saat ini keduanya berharap hal utama yakni tempat tinggal sementara. Sebab keduanya juga tahu tak mungkin terus-terusan tinggal di pengungsian dan di rumah keluarganya. "Yang penting punya tempat tinggal dulu. Pengen cepat dapat rumah untuk memulihkan perekonomian," katanya.
Sementara itu Camat Pronojiwo Abdillah Irsyad menuturkan, selain petani matapencaharian utama warga di Kecamatan Pronojiwo ini ayakni menambang pasir. Pasir-pasir dari material Gunung Semeru terkenal kualitas sangat bagus, sehingga laku cukup mahal ketika dijual.
"Hampir 40 persen penambang pasir. Itu tertinggi setelah petani, kalau petani mayoritas," ucapnya.
Dia meyakini ada alternatif pekerjaan lain selain penambang pasir bagi warganya. Meski diakui saat ini selain penambang pasir, ada beberapa petani yang juga terdampak erupsi Gunung Semeru. "Kami masih melakukan pendataan terkait kerusakan yang ditimbulkan, pendataan dilakukan oleh dinas kesehatan," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin