Misteri Naskah Proklamasi Tulisan Sutan Sjahrir yang Batal Dibacakan Soekarno
Dr Soedarsono, pemimpin Pendidikan di Cirebon mengaku pernah melihat teks proklamasi karangan Sjahrir tersebut. Namun ia tak mampu mengingat seluruh isinya. Yang bisa diingat, teks proklamasi itu memuat kata-kata aneh dan manis seperti masyarakat demokratis.
Mengutip 'Soekarno Biografi 1901-1950' Lambert Giebels menulis teks proklamasi kemerdekaan karangan Sutan Sjahrir sempat didiskusikan di rumah Laksamana Maeda pada malam 16 Agustus 1945. Namun teks itu langsung dibuang karena dinilai terlalu radikal bagi mereka yang mengedepankan kehati-hatian.
“Teks ini sifatnya terlampau anti Jepang, bagi para pemuda kurang anti Belanda,” tulis Lambert Giebels.
Sejarah kemudian mencatat, teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang disusun di rumah Laksamana Maeda sebagian besar didiktekan Bung Hatta, dicatat oleh Soekarno dan disepakati bersama.
Teks Proklamasi Kemerdekaan yang diketik Sayuti Melik dengan tergesa-gesa itu, pada 17 Agustus 1945 dikumandangkan Soekarno-Hatta di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.
Editor: Reza Yunanto