Kisah Pidato Provokatif Ranggalawe yang Bikin Raja Majapahit Raden Wijaya Murka

SURABAYA, iNews.id - Raja Majapahit, Raden Wijaya, harus menghadapi kenyataan pahit saat pertama berkuasa. Pasalnya salah satu kawan lama dan teman seperjuangannya Ranggalawe memutuskan membelot hingga akhirnya memberontak.
Pemberontakan pertama ini tercatat dalam sejarah Majapahit pada tahun 1295. Ranggalawe merupakan anak dari Arya Wiraraja, sahabat karib Raden Wijaya. Arya Wiraraja sendiri merupakan orang pertama yang dihormatinya semasa dalam bahaya karena telah membawa serombongan kuda dari Madura.
Dikisahkan pada "Gayatri Rajapatni: Perempuan Dibalik Kejayaan Majapahit", Ranggalawe tidak senang dengan penunjukkannya sebagai gubernur dermaga Tuban yang strategis itu. Dia berharap diangkat sebagai Menteri Kepala Pemerintahan pada Pemerintah Pusat.
Ranggalawe kian murka tatkala jabatan itu jatuh ke tangan saingannya, Mpu Nambi, putra yang cakap dari Mpu Sina, yang tak lain rekan ayahnya di Dewan Menteri Keamanan. Entah sudah berapa generasi, keluarga-keluarga papan atas ini saling berebut kekuasaan.
Pikir mereka, kehadiran seorang raja yang masih muda dan tak berpengalaman memberikan peluang bagi mereka untuk menumpuk kekuasaan dengan sejenak melupakan permusuhan lama. Terlepas dari fakta bahwa pengangkatan pejabat tinggi merupakan hak prerogatif raja.
Ranggalawe sempat mengingkari perkawanan lamanya dengan Raden Wijaya, dengan berpidato di hadapan seluruh hadirin istana, yang merupakan bagian dari acara rutin resmi.
Editor: Ihya Ulumuddin