Deretan Perang Antar-kerajaan di Indonesia, Ada yang Libatkan Pasukan Mongol
Dalam artikel karya Soeroso bertajuk ‘Bhattara Narapati’, Perang Paregreg berujung pada hancurnya kerajaan timur dan tewasnya Bhre Wirabhumi. Dalam Pararaton, disebutkan Bhre Wirabhumi dibunuh pada 1406 ketika sedang melarikan diri dengan perahu. Kepalanya dipenggal, dan dibawa kembali ke Majapahit.
Kerajaan Mataram pernah mengalami perang saudara yang terjadi usai Panembahan Senopati wafat pada 1601. Hanyakrawati diangkat sebagai raja Mataram yang baru, namun menimbulkan kekecewaan di benak Pangeran Puger yang merupakan kakak tiri Hanyakrawati. Sebab, dia merasa yang paling pantas untuk memimpin Mataram.
Mengetahui sang kakak kecewa, Hanyakrawati memberikan jabatan sebagai Adipati Demak kepada Puger. Merasa tidak puas, Puger melakukan pemberontakan dan ingin Demak lepas dari wilayah Mataram.
Tepat setahun setelah Panembahan Senopati berpulang, perang saudara antara Demak dan Mataram pun pecah dan berlangsung selama tiga tahun. Puger akhirnya berhasil ditangkap dan diasingkan ke Kudus.
Perang Ganter terjadi saat masa Kerajaan Singosari, tepatnya abad ke-13. Perang ini melibatkan Ken Arok dan Raja Kediri bernama Kertajaya.
Melansir Sindonews, perang ini pecah di kawasan Ganter (kini Malang) dan dimenangkan oleh Ken Arok. Setelahnya, Ken Arok dipatrikan sebagai penguasa Jawa Timur sekaligus pendiri Kerajaan Singasari.
Ken Arok sendiri awalnya merupakan kepala desa yang ingin meningkatkan kekuatan politiknya. Ken Arok juga menjadi dalang pembunuhan Tunggul Ametung dan merebut istrinya, Ken Dedes.
Editor: Rizky Agustian