Momen Majapahit Dibumihanguskan, Pergolakan Internal Akhiri Kejayaan Kerajaan Besar Nusantara

MALANG, iNews.id - Kerajaan Majapahit dibumihanguskan menjadi salah satu catatan kelam dalam sejarah Nusantara. Peristiwa ini terjadi ketika konflik internal kerajaan memuncak dan ibu kota Majapahit dibakar dalam perebutan kekuasaan.
Sejarah mencatat, pergolakan di tubuh Majapahit sudah terjadi sejak Raja Dyah Kertawijaya digulingkan dan dibunuh oleh Rasajawardhana atau Bhre Matahun. Peristiwa ini menambah panjang daftar pertikaian di internal kerajaan.
Dyah Kertawijaya yang memerintah pada 1451-1453 merupakan suami dari Indudewia atau Bhre Lasem. Setelah kematiannya, Majapahit mengalami kekosongan kekuasaan antara tahun 1453 hingga 1456. Kondisi ini membuat rakyat hidup tanpa kepemimpinan yang jelas.
Kekosongan tersebut berakhir ketika Bhre Wengker naik tahta pada tahun 1456. Dia dikenal dengan gelar Girishawardhana Dyah Suryawikrama sebagai Raja Majapahit ke-9. Namun masa pemerintahannya juga tidak berjalan mulus.
Majapahit kala itu harus menghadapi bencana alam berupa gempa bumi dan letusan gunung. Situasi ini memperburuk stabilitas kerajaan yang sedang goyah.
Pergolakan semakin memuncak di era Bhre Pandalanas atau Dyah Suprabhawa yang bergelar Sri Adi Suprabhawa Singhawikramawardhana Giripati Pasutabhupati Ketubhuta. Dia tidak mampu menghadapi tekanan politik sehingga terpaksa melarikan diri meninggalkan tahtanya.
Kondisi itu dimanfaatkan Bhre Kertabhumi yang kemudian berhasil merebut kekuasaan dan naik tahta pada 1474. Dia menjadi raja terakhir Majapahit yang berpusat di ibu kota Majakerta hingga 1478.
Editor: Donald Karouw