Sukseskan Program Padat Karya, Wali Kota Surabaya Raih Best Leadership in Economic Recovery IVL 2022
Sekarang ini, rumah padat karya sudah terdata di sistem aplikasi pemkot sebanyak 20 jenis usaha. Dari 20 jenis usaha tersebut, sebanyak 305 jiwa dari keluarga MBR telah terserap sebagai tenaga kerja. Akan tetapi, data tersebut masih bersifat dinamis, sebab Perangkat Daerah (PD) terkait di lingkup Pemkot Surabaya bersama dengan kecamatan masih terus melakukan entry data.
Artinya, tenaga kerja yang sudah terserap melalui program padat karya ini jumlahnya dimungkinkan bisa mencapai lebih dari ratusan jiwa. Sejumlah rumah padat karya yang telah terdata itu lokasinya tersebar di 31 kecamatan Surabaya. Di antaranya, berada di Tahura Jeruk, Kecamatan Lakarsantri Surabaya, yang digunakan untuk usaha ayam pedaging, budidaya ikan patin dan pertanian jagung.
Lalu, di wilayah Kecamatan Jambangan, berupa pertanian jagung manis, pepaya, timun, kacang panjang serta peternakan ayam pedaging. Kemudian, di BTKD Jeruk, Kecamatan Lakarsantri, berupa pertanian padi dan peternakan ayam pedaging. Juga, di wilayah Kecamatan Wonocolo berupa kebun pertanian.
Di samping bidang usaha pertanian, peternakan dan perikanan, rumah padat karya di beberapa wilayah juga digunakan untuk klasifikasi bidang usaha lain. Seperti di Rumah Padat Karya Gubeng yang dimanfaatkan untuk usaha kafe, potong rambut, dan cuci motor.
Demikian pula di Rumah Padat Karya Krembangan yang digunakan untuk usaha kafe, laundry, dan cuci motor hingga budidaya maggot. Ada pula di Rumah Padat Karya Prapen, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, berupa jasa usaha laundry, jahit dan cuci motor. Kemudian, Rumah Padat Karya Sememi berupa usaha cuci mobil, motor, café dan laundry. Selanjutnya, Rumah Padat Karya Wonocolo berupa jahit bordir, cutting stiker, cuci motor dan servis AC.
Editor: Rizqa Leony Putri