get app
inews
Aa Text
Read Next : Tukang Becak Pembobol Uang Nasabah BCA Rp320 Juta Dituntut 1 Tahun Penjara

Putusan Sela, Terdakwa Salah Transfer Rp51 Juta Berharap Bebas

Kamis, 04 Maret 2021 - 11:19:00 WIB
Putusan Sela, Terdakwa Salah Transfer Rp51 Juta Berharap Bebas
Ardi Pratama, penerima transfer nyasar saat menjalani persidangan secara virtual. (Foto: iNews.id/Hari Tambayong).

SURABAYA, iNews.id - Terdakwa salah transfer Bank Central Asia (BCA) senilai Rp51 juta, Ardi Pratama akan menghadapi sidang putusan sela, Kamis (4/2/2021). Ardi berharap, dia bisa bebas dari segala dakwaan. 

"Saya minta hakim membebaskan klien saya dari segala macam dakwaan. Sebab, pelapor itu tidak punya legal standing atas perkara ini. Dakwaan itu menyesatkan," kata kuasa hukum R Hendrix Kurniawan, mewakili terdakwa Ardi Pratama, Kamis (4/3/2021).

Hendrix menyayangkan kasus ini berujung di polisi. Ardi akhirnya dipanggil polisi dengan status sebagai saksi pada Oktober 2020. Kemudian pada 10 November 2020, Ardi resmi ditetapkan sebagai tersangka dengan tuduhan Pasal 855 UU Nomor 3 Tahun 2011 tentang transfer dana dan TPPU UU Nomor 4 Tahun 2010. 

"Saat itu juga klien kami ditangkap dan ditahan sampai sekarang," ujarnya.

Sementara itu, istri dari terdakwa Ardi Pratama, Devi Rahmawati, meminta keadilan terkait permasalahan yang dialami suaminya. 

Devi menceritakan, kasus salah transfer dari BCA terjadi pada Selasa (17/3/2020) lalu pukul 24.00 WIB. Saat itu, Ardi mengira uang tersebut komisi atau fee dari penjualan mobil. Lalu, 10 hari kemudian ada dua orang pihak BCA datang ke rumahnya. 

"Mereka berdua menjelaskan kalau salah transfer. Tapi suami saya bilang tidak tahu kalau ada transfer itu," katanya, Kamis (4/3/2021).

Selanjutnya, Ardi berniat mengembalikan dengan cara diangsur satu bulannya Rp2 juta. Namun, tawaran itu ditolak oleh dua pegawai BCA. Mereka meminta harus dikembalikan dengan uang tunai Rp51 juta hari itu juga. "Suami saya bingung karena uang transfer tersebut sudah dipakai," ujarnya. 

Kedua pegawai BCA itu, lanjut dia, mengatakan tidak bisa menerima tawaran suaminya karena terlalu lama kalau diangsur Rp2 juta perbulan. Pegawai BCA lalu pamit pulang. Dia mengaku kecewa suaminya sudah mempunyai itikad baik dengan cara mengangsur tapi ditolak. 

"Kok langsung dilaporkan ke kepolisian. Kenapa tidak dibicarakan secara baik-baik, secara kekeluargaan," ujarnya. 

Namun, nasi sudah menjadi bubur. Devi hanya bisa berharap keadilan berpihak pada suaminya. Dirinya saat ini juga masih bingung untuk biaya makan sehari-hari dan buat beli susu anak-anaknya. 

"Alhamdulillah banyak yang membantu, kadang bantuan datang dari saudara. Saya juga tidak bisa kerja karena anak saya masih kecil-kecil," katanya.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut