Pastikan GBT Aman Jadi Venue Piala Dunia U-20, Ini yang Dilakukan Pemkot Surabaya
SURABAYA, iNews.id – Pemkot Surabaya optimistis Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) tetap aman sebagai salah satu venue Piala Dunia U-20 tahun 2021. Perusakan yang dilakukan suporter Persebaya, Bonek, pada Selasa (29/10/2019) lalu tidak akan berpengaruh terhadap pelaksanaan Piala Dunia kelompok umur tersebut.
“(Perusakan) Tidak ada masalah. Beberapa fasilitas yang rusak sudah kami perbaiki. Pada prinsipnya, kami tetap berkomitmen sebagai salah satu venue Piala Dunia U-20,” kata Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya, Edi Santoso, Kamis (31/10/2019).
Edi menjelaskan, saat ini Pemkot Surabaya juga tengah berbenah untuk melengkapi Stadion GBT dengan sejumlah sarana penunjang. Persiapan itu di antaranya lima lapangan berlatih serta fasilitas penunjang di Stadion GBT.
Pernyataan Edi ini dibenarkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi. Eri mengaku rencana renovasi GBT sudah dirancang, begitu FIFA menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Pada 2019 ini misalnya, renovasi GBT meliputi scoring board, penambahan lampu dari 800 watt menjadi 1.200 watt, serta perbaikan sisi depan stadion. “Kami cat semua. Kemudian, screen yang copot dibetulkan, paving-nya ditata, pintu masuknya. Setiap sisi ada perbaikan,” ujarnya.
Sementara di tahun 2020, rencananya Pemkot Surabaya akan melakukan perbaikan single seat di semua sisi, pembenahan ruang pers, dan offficial. Dengan pembenahan ini, nanti ada jalur khusus yang tak bersinggungan dengan penonton.
Eri mengatakan, setiap sisi pintu masuk Stadion GBT akan dibuatkan toilet, musala, dan penerangan. Setiap tempat duduk penonton akan diberi lampu sehingga mereka bisa menyaksikan pertandingan dengan nyaman.
“Perbaikan juga dilakukan di ruang ganti. Di ruang pemain disediakan jacuzzi dan sauna. Ruang ganti dan loker berstandar internasional, termasuk kamar mandi, toilet dan urinoirnya,” katanya.
Untuk perbaikan lampu, dari sebelumnya menggunakan daya listrik sebesar 1.400 Watt, diubah menjadi 2.400 Watt pada tahun depan. Pembenahan rumput juga dilakukan, baik rumput alami untuk lapangan, maupun rumput sintetis untuk kegiatan pemanasan yang harus mengacu pada standar FIFA.
“Di belakang gawang, kami kasih sintetis untuk warming up. Kami sudah melakukan koordinasi untuk kebutuhan lainnya,” ujarnya.
Editor: Maria Christina