Orang Tua Korban Tragedi Kanjuruhan Batalkan Autopsi, Ada Apa?

Devi mengaku meski tak ada kata-kata ancaman, tapi tindakan aparat kepolisian yang datang ke rumahnya seperti menjadi ancaman psikis bagi keluarganya. Apalagi dirinya baru ditinggal dua anak perempuannya dalam tragedi Kanjuruhan.
Bahkan saat Dei pergi ke Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (8/10/2022), Devi mengaku juga diintai oleh beberapa orang yang berpakaian preman, tetapi ia tak bisa memastikan apakah itu polisi atau tidak. Tetapi yang jelas ketika dirinya masuk pintu Stadion Kanjuruhan bersama sang kakak, Devi melihat beberapa orang mengambil foto ke arahnya dengan handphone secara sembunyi-sembunyi.
"Ngerasa ada yang diawasi ke Kanjuruhan, itu dikawal kakak. Gerak-gerik saya diawasi. Di pintu Kanjuruhan ada yang memoto, merekam waktu saya di Kanjuruhan. Saat itu ada didatangi Polsek, tanggal 8 ke Kanjuruhan, diawasi saja. Tapi nggak ada perkataan, cuma takut, sudah dipantau, kalau Intel kita nggak tahu," katanya,
Ia pun kerap diingatkan oleh teman-temannya dan para tetangga, sebab dari aparat keamanan yang mendatangi juga membawa senjata api. Baginya hal itu cukup membuat tekanan psikis kepadanya.
Editor: Berli Zulkanedi