MALANG, iNews.id – Pengamat politik Universitas Brawijaya (UB) Malang, Wawan Sobari mengkritik pembahasan makan siang gratis yang merupakan gagasan pasangan capres-cawapres 02 dalam rapat Kabinet Indonesia Maju.
Hal itu, kata dia, semakin menunjukkan tingginya keberpihakan Presiden Joko Widodo ke pasangan Prabowo-Gibran.

Guru Besar UB Soroti Sirekap KPU: Tak Ada Error Checking, Bisa Dimasuki Data Apa pun
Wawan mengatakan, secara etika politik ada pelanggaran yang dilakukan Presiden Joko Widodo.
"Secara etika nggak tepat," ujar Wawan Sobari, dalam “Bincang Santai Bersama Pakar: Proyeksi Politik Pasca Pemilu” di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Selasa (27/2/2024).

Kritik Tak Direspons Pemerintah, Guru Besar UB Ingatkan Potensi Reformasi Jilid 2
Menurutnya, secara prinsip etika politik ada dua hal yang ditekankan yakni tidak boleh konflik kepentingan di dalam kebijakan.
"Kedua adalah tetap sesuai dengan aturan, tapi saya nggak bisa menjawab yang aturan. Itu harus dikaji, aturan mana yang dilanggar misalnya dengan memasukkan ini kan uang negara, benturan kepentingan ini sudah tampak sekali," bebernya.
Wawan mengungkapkan, pembahasan makan siang gratis itu seolah menunjukkan Presiden Joko Widodo ingin agar APBN 2025 mengimplementasikan program tersebut.
"Kalau maksa bahwa APBN 2025 itu dipersiapkan di 2024 itu iya, karena APBN 2025 akan disampaikan oleh Pak Jokowi pada saat sidang MPR Agustus 2024. Tentu yang untuk (APBN) 2025 harus masuk, untuk memastikan 2025 itu program-program 02 masuk," katanya.
Editor: Kastolani Marzuki













