get app
inews
Aa Text
Read Next : Polisi Ungkap Pembunuhan Sadis di Surabaya, Potongan Tubuh Korban Ditemukan di Lemari

Kisah Marietje, Perempuan Indo Pemburu Pria Kaya di Masa Hindia Belanda

Sabtu, 02 September 2023 - 15:25:00 WIB
Kisah Marietje, Perempuan Indo Pemburu Pria Kaya di Masa Hindia Belanda
Marietje van Oordt (1897-1974) perempuan Indo yang tinggal di Surabaya Jawa Timur. (Foto: Repro)

SURABAYA, iNews.id - Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, publik Jawa pernah heboh dengan sepak terjang Marietje van Oordt (1897-1974) perempuan Indo yang tinggal di Surabaya Jawa Timur. Marietje punya wajah rupawanan yang kerap dituduh telah menipu banyak laki-laki kaya.

Pada tahun 1914, nama dan wajah Marietje ramai menghiasi sejumlah surat kabar dan majalah. Isu penipuan dan prostitusi membayangi cerita hidupnya. Mulai pejabat pemerintah, pemilik toko, pemilik hotel hingga pedagang telah menjadi korbannya.

Oleh publik Hindia Belanda, tabiat Marietje digambarkan sebagai 'een slechte, slechte vrouw' (Perempuan yang sangat buruk). Sosok buruk Marietje juga diangkat dalam karya sastra roman Het Land van Herkomst (1935). Sebuah roman sastra yang ditulis oleh Edu Perron (1899-1940).

“Jejak Marietje van Oordt muncul dalam karya sastra Hindia Belanda,” dikutip dari buku Bukan Tabu Nusantara (2018), Sabtu (2/9/2023). 

Marietje yang anggun, penuh pesona sekaligus berdaya tarik kuat itu muncul di hadapan calon korbannya dengan banyak nama. Dia dengan mudah mengaku sebagai keturunan keluarga terhormat. Dengan cara itu dia memikat banyak pria.

Pada periode awal beraksi, Marietje memakai nama Elly Bronsgeest. Nama Bronsgeest merupakan nama keluarga yang mengadopsinya. Marietje bertualang keliling Jawa dan tinggal di hotel kelas satu.

Satu persatu pria jatuh dalam pelukannya dan menjadi korban. Salah satunya seorang perwira pertama berpangkat letnan satu. Pada awal 1927, dengan kemolekannya Marietje berhasil memeras pejabat di sebuah hotel di Surabaya. Untuk tutup mulut dari tangan si pejabat, dia berhasil merampas uang sebesar 1.000 gulden.

“Wilayah perburuan Marietje tidak hanya di Jawa, dia juga merambah Sumatera, terutama Medan,” tulis buku tersebut.

Pada 1930-an, Marietje diketahui bekerja di Hotel de Boer Medan. Diduga dia bekerja sebagai perempuan penghibur. Di hotel itu, Marietje bertemu J Simpson seorang pekerja kebun Inggris dan menikah pada tahun 1935.

Keduanya sempat tinggal di Singapura, namun pernikahan itu hanya bertahan sebentar dan Marietje tak lama kemudian kembali ke Medan.

Kasus Marietje merupakan cerminan kisah masyarakat Indo di Hindia Belanda yang bertahan hidup di pinggiran. Ibunya anak haram seorang pengacara yang sejak remaja ditolak keluarga.

Penolakan itu membuatnya bertahan hidup di sebuah kampung. Ayah Marietje yang ditengarai juga seorang Indo tidak begitu dikenal. Karena tak ada yang bersedia merawat, Marietje kecil dititipkan kepada suster Ursulin di Surabaya.

Babak baru hidupnya dimulai setelah pasangan Bronsgeest yang mengadopsi, merawat dan menyekolahkannya. Pada usia 12 tahun, Marietje tinggal sementara di Leger des Heils (Bala Keselamatan) Surabaya karena orang tua asuhnya meninggal dunia.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut