get app
inews
Aa Text
Read Next : Kecelakaan Maut di Tulungagung, Sopir Bus Harapan Jaya Ditetapkan Tersangka

Kisah Kelam Romusha di Balik Bangunan Megah Bendungan Niyama Tulungagung

Minggu, 14 Agustus 2022 - 10:42:00 WIB
Kisah Kelam Romusha di Balik Bangunan Megah Bendungan Niyama Tulungagung
Bendungan Niyama atau Terowongan Niyama di Tulungagung (Foto: MPI/Avirista Midaada)

Pekerjaan pembuatan parit dan terowongan pun dimulai pada Februari 1943 dengan membuka hutan. Para pekerja romusha datang tak hanya dari Tulungagung saja, namun juga dari beberapa wilayah di Jawa Timur, seperti Kediri, Nganjuk, Blitar, Malang, dan Trenggalek, Jawa Tengah, bahkan hingga Jawa Barat.

“Jadi Februari 1943 mulai bekerja membangun parit yang mengarah ke Samudera Indonesia. Hampir ribuan orang ini didatangkan dari daerah–daerah lain juga ada dari Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Jawa Barat, untuk membangun saluran air atau parit yang mengarah ke selatan dan dibuang ke Samudera Indonesia,” ucap dosen sejarah di IAIN Surakarta ini.

Beragam kisah–kisah pilu selama romusha mewarnai, mulai dari para pekerja yang tak diberikan akses makanan dan minuman yang memadai hingga serangan nyamuk malaria yang kala itu cukup mematikan.

“Para pekerja ini tidak diberikan makan yang cukup, jadi hanya pekerja yang rajin saja yang diberikan makan itupun terbatas. Sehingga keadaannya cukup memprihatinkan dan menderita. Banyak juga yang meninggal dunia karena kelelahan dan sakit terkena malaria,” katanya.

Jejak kekejaman romusha ini diabadikan melalui sebuah monumen di kawasan Terowongan Niyama yang dinamakan Monumen Sukamakmur. Monumen ini dibuat bersama rekonstruksi Terowongan Niyama tahun 1986, untuk mengenang para korban romusha pembuatan parit dan terowongan.

Kini saluran air dan terowongan dikelola oleh PT Jasa Tirta 1. Hal ini diakui oleh seorang Pengelola Terowongan Niyama dari staf PT Jasa Tirta 1 Suprapto. 

“Sekarang ini dikelola Jasa Tirta 1, sudah sejak tahun 1990-an. Memang saluran airnya itu dibangun saat penjajahan Jepang,” ucapnya.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut