Khofifah Minta Dinkes Jatim Awasi Chiki Ngebul usai Jatuh Korban

SURABAYA, iNews.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah mengawasi peredaran chiki ngebul. Sebab, produk tersebut telah mengakibatkan banyak anak keracunan.
Ini menyusul terbitnya Surat Edaran (SE) Nomor KL.02.02/C/90/2023 tentang Pengawasan Terhadap Penggunaan Nitrogen Cair pada Produk Pangan Siap Saji. SE tersebut ditandatangani oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu pada 6 Januari 2023 lalu.
"Restoran yang menggunakan nitrogen cair pada produk pangan siap saji juga harus memberikan informasi cara mengonsumsi yang aman kepada konsumen," kata Khofifah, Jumat (13/1/2023).
Khofifah menyatakan, kewaspadaan terkait konsumsi makanan berbahaya ini dapat ditingkatkan oleh semua pihak. Tidak hanya dinas kesehatan, melainkan juga para orang tua dan masyarakat luas.
"Penggunaan dan penambahan nitrogen cair sangat berbahaya apabila dikonsumsi apalagi untuk efek jangka panjang. Tentunya ini akan berakibat menjadi masalah kesehatan yang fatal," ujarnya.
Orang nomor satu di Jatim itu meminta setiap fasilitas pelayanan kesehatan melaporkan kejadian keracunan pangan yang disebabkan oleh nitrogen cair ke Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR). Pelaporan tersebut terdapat pada menu Event Based Surveillance (EBS) melalui link https://skdr.surveilans.org atau nomor WhatsApp (WA) Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) 0877-7759-1097.
"Ada feedback dan kami sudah siapkan tim untuk menelusuri peredaran bahaya konsumsi nitrogen cair ini," kata Khofifah.
Khofifah mengatakan, Kadinkes Jatim, telah menyiapkan tim investigasi yang diawaki oleh Tim Gerak Cepat (TGC) untuk menelusuri peredaran konsumsi nitrogen cair pada makanan.
Editor: Rizky Agustian