get app
inews
Aa Text
Read Next : Dinkes Jatim Catat Kasus Campak Tertinggi Terjadi di Madura

Khofifah Minta Dinkes Jatim Awasi Chiki Ngebul usai Jatuh Korban

Jumat, 13 Januari 2023 - 13:16:00 WIB
Khofifah Minta Dinkes Jatim Awasi Chiki Ngebul usai Jatuh Korban
Ilustrasi chiki ngebul. (Foto: Ilustrasi/Istimewa)

SURABAYA, iNews.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah mengawasi peredaran chiki ngebul. Sebab, produk tersebut telah mengakibatkan banyak anak keracunan.

Ini menyusul terbitnya Surat Edaran (SE) Nomor KL.02.02/C/90/2023 tentang Pengawasan Terhadap Penggunaan Nitrogen Cair pada Produk Pangan Siap Saji. SE tersebut ditandatangani oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu pada 6 Januari 2023 lalu. 

"Restoran yang menggunakan nitrogen cair pada produk pangan siap saji juga harus memberikan informasi cara mengonsumsi yang aman kepada konsumen," kata Khofifah, Jumat (13/1/2023).

Khofifah menyatakan, kewaspadaan terkait konsumsi makanan berbahaya ini dapat ditingkatkan oleh semua pihak. Tidak hanya dinas kesehatan, melainkan juga para orang tua dan masyarakat luas. 

"Penggunaan dan penambahan nitrogen cair sangat berbahaya apabila dikonsumsi apalagi untuk efek jangka panjang. Tentunya ini akan berakibat menjadi masalah kesehatan yang fatal," ujarnya.

Orang nomor satu di Jatim itu meminta setiap fasilitas pelayanan kesehatan melaporkan kejadian keracunan pangan yang disebabkan oleh nitrogen cair ke Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR). Pelaporan tersebut terdapat pada menu Event Based Surveillance (EBS) melalui link https://skdr.surveilans.org atau nomor WhatsApp (WA) Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) 0877-7759-1097.  

"Ada feedback dan kami sudah siapkan tim untuk menelusuri peredaran bahaya konsumsi nitrogen cair  ini," kata Khofifah.

Khofifah mengatakan, Kadinkes Jatim, telah menyiapkan tim investigasi yang diawaki oleh Tim Gerak Cepat (TGC) untuk menelusuri peredaran konsumsi nitrogen cair pada makanan.

“Nantinya, temuan tersebut akan segera diinvestigasi oleh Tim Gerak Cepat (TGC) sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 2 tahun 2013 tentang Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan," katanya.

Sementara itu, Kadinkes Jatim Erwin Astha Triyono menambahkan, risiko konsumsi nitrogen cair pada makanan antara lain yakni radang dingin hingga luka bakar atau cold burn pada jaringan kulit. 

"Tenggorokan terasa seperti terbakar, bahkan dapat terjadi kerusakan internal organ. Hal ini disebabkan oleh suhu yang teramat dingin dan langsung bersentuhan dengan organ tubuh dalam waktu yang panjang," kata dia.

Selain itu, Erwin juga menambahkan, menghirup uap asap nitrogen dalam jangka waktu yang lama juga dapat menyebabkan kesulitan bernafas yang cukup parah. 

"Atas instruksi Ibu Gubernur, kami meminta Rumah Sakit di seluruh kabupaten/kota untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat dan melaporkan apabila terjadi kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan yang disebabkan oleh nitrogen cair," ujarnya.

Sebelumnya dilaporkan puluhan anak SD di beberapa daerah mengalami keracunan usai menyantap chiki ngebul warna-warni sejak Juli 2022. Terjadi satu kasus pada anak yang membeli jajanan ice smoke atau chiki ngebul dari penjual keliling di desa Ngasinan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo.

Setelah diterima dari penjual, beberapa detik kemudian jajanan chiki ngebul tersebut mengeluarkan api dan membakar tangan, wajah dada serta pakaian anak tersebut. Akibatnya, anak tersebut langsung dibawa ke RSU Muslimat Ponorogo dan mengalami  luka bakar 30 persen.

Selanjutnya pada November 2022, UPTD Puskesmas Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya juga melaporkan telah terjadi KLB keracunan pangan dengan jumlah kasus 23 orang. satu kasus di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit. Gejala timbul setelah mengonsumsi jajanan jenis chiki ngebul.

Pada 21 Desember 2022, UGD Rumah Sakit Haji Jakarta melaporkan menerima pasien anak laki-laki datang dengan keluhan nyeri perut hebat setelah mengonsumsi jajanan jenis ciki ngebul.

Chiki ngebul sendiri merupakan jajanan kekinian yang banyak dijual dan dicari karena keunikannya. Saat dikonsumsi, chiki ngebul dapat mengeluarkan asap yang berasal dari nitrogen cair atau liquid nitrogen.

Cairan nitrogen jernih, tidak berwarna dan tidak berbau sehingga tidak mengubah rasa jika digunakan untuk makanan. Sensasi inilah yang membuat chiki ngebul banyak menarik perhatian sekaligus digemari masyarakat utamanya anak-anak. 

Namun tanpa diketahui anak-anak, makanan tersebut juga membahayakan kesehatan dan memiliki efek jangka panjang.

Editor: Rizky Agustian

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut