get app
inews
Aa Text
Read Next : Unsoed Bentuk Tim Usut Dugaan Guru Besar Lakukan Pelecehan Seksual ke Mahasiswi

Kampus di Malang Hidupkan Guru Besar yang Sudah Meninggal Lewat Teknologi AI

Rabu, 13 Maret 2024 - 15:44:00 WIB
Kampus di Malang Hidupkan Guru Besar yang Sudah Meninggal Lewat Teknologi AI
Suami istri Prof Aris Winaya dan almarhumah Prof Maftuchah yang dikukuhkan sebagai guru besar UMM. Prof Maftuchah yang sudah meninggal dihadirkan lewat teknologi AI. (Foto: UMM)

MALANG, iNews.id - Pengukuhan guru besar perguruan tinggi di Malang dilaksanakan dengan cara berbeda menggunakan artificial intelligence (AI). Sebab satu dari dua guru besar yang dikukuhkan telah meninggal dunia beberapa minggu sebelum pengukuhan.

Menariknya, kedua guru besar yang dikukuhkan merupakan sepasang suami istri yakni Prof Aris Winaya dan almarhumah Prof Maftuchah. Keduanya sama-sama berasal dari Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Pengukuhan dua guru besar ini diselimuti rasa duka dan haru, Sabtu (9/3/2024). Prof Aris Winaya dikukuhkan sendiri tanpa istrinya Prof Maftuchah yang telah meninggal.

Dalam pengukuhan ini, Prof Maftuchah dianugerahi sebagai guru besar anumerta. Dan lewat teknologi AI, Maftuchah yang sudah meninggal 'dihidupkan' dan ‘dihadirkan’ kembali untuk menyampaikan orasi ilmiahnya.

Orasi ilmiah almarhumah Prof Maftuchah ini disampaikan melalui teknologi AI. Orasinya membahas mengenai pengembangan teknologi budi daya tanaman jarak pagar (jatropha curcas linn) untuk mendukung ketersediaan sumber bahan bakar biodiesel.

Tanaman jarak pagar memiliki sejarah panjang, terutama pemanfaatannya sebagai bahan bakar nabati. Saat penjajahan Jepang, biji dari buah tanaman jarak ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar penerangan maupun minyak bakar. 

“Namun hingga saat ini pengembangan tanaman jarak pagar masih belum signifikan, bahkan cenderung tidak diutamakan, terutama terkait pemanfaatannya untuk sumber energi,” ujar Maftuchah yang dihidupkan kembali melalui teknologi AI dikutip Rabu (13/3/2024).

Menurut orasinya, penanaman tanaman jarak pagar perlu diupayakan pada daerah-daerah marginal Jika ditanam pada lahan produktif, maka akan berkompetisi dengan tanaman pangan sehingga nilai ekonomisnya menjadi rendah dan petani tidak tertarik untuk budi daya tanaman jarak pagar. 

"Edukasi tentang pemanfaatan biji buah jarak untuk bahan bakar nabati juga harus tetap dilakukan, diikuti dengan pengembangan teknologinya, terutama dalam penggunaannya sebagai biofuel," ucapnya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut