Gubernur Jatim Tinjau Pemulihan Ekosistem Laut di Pantai Mutiara dan Mangrove Cengkrong Trenggalek
Menurut Khofifah, pada Maret 2023 akan diselenggarakan festival mangrove di Cengkrong. Rencana tersebut sudah disetujui bupati Trenggalek jika festival mangrove keempat akan dipusatkan di sini.
"Jadi kalau festival mangrove ya menanam, ya menyemai benih terutama kepiting, ikan dan kemudian hilirisasi dari produk mangrove," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, ketika berbicara mengenai rencana nasional bahwa tercapainya net zero emission (NZE) adalah pada 2060 mendatang, maka hampir tiap bulan dirinya selalu menanam mangrove bersama elemen lain di Jawa Timur.
"Karena kita merasa bahwa penanaman dan pemeliharaan sudah kita lakukan dengan sinergitas yang cukup bagus maka kita memulai festival mangrove dan sudah berjalan tiga kali," tuturnya.

Disebutkan Gubernur Khofifah, saat ini luasan mangrove di Jawa Timur 1.821 hektare. Per hektare kira-kira terdapat 3.300 pohon, sehingga total lebih dari tujuh juta pohon mangrove di Jawa Timur dan itu setara dengan 48 persen hutan mangrove se Pulau Jawa.
Selain rehabilitasi mangrove, Gubernur Khofifah juga mengatakan bahwa Pemprov Jatim juga melakukan rehabilitasi terumbu karang. Total rehabilitasi terumbu karang tahun 2019-2022 seluas 24,84 hektare.
"Jadi ada atau tidak ada festival mangrove kita tetap nandur mangrove. Ayo bersama-sama kita nandur mangrove," ucapnya.
Selain itu, hilirisasi sangat banyak yang sudah dilakukan, saat Festival Mangrove pada Maret misalnya, pengunjung boleh melihat salah satu gift dari G20 untuk tamu kepala negara, yakni batik yang bahan warnanya berasal dari mangrove.
Editor: Rizqa Leony Putri