Cerita Penjaga Perlintasan KA, Lebaran Tetap Bertugas Tak Bisa Kumpul dengan Keluarga

Dirinya menyatakan, sudah hampir delapan tahun melayani masyarakat dengan menjaga palang pintu perlintasan kereta api. Selama waktu itu suka duka ia alami saat bekerja sebagai penjaga perlintasan kereta api.
"Sering dimarahi warga karena kok nutup palang pintunya lama. Kita kalau orang Jawa istilahnya dipisuhi (dikatain kotor) itu sudah biasa. Orang marah-marah karena buru-buru di jalan, tetapi palangnya nutup sering pokoknya. Tapi saya nggak peduli itu, kita itu ngutamakan keselamatan semua, melayani kereta api dan itu sudah ada SOP-nya," katanya.
Namun demi kebaikan dan menegakkan aturan caci maki dan umpatan tak dia hiraukan. Prinsip Hariono, dirinya bekerja sesuai SOP dan aturan perundang-undangan, bukan dari kemauan dan keinginan setiap orang.
"Saya nggak peduli orang mau lewat, kalau kereta api mau lewat ya palang saya tutup. Itu sudah ada aturannya, sudah ada undang-undangnya, mau presiden, wakil presiden sekalipun kalau ada kereta ya berhenti, nggak boleh jalan," kata Hariono.
Editor: Reza Yunanto