get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Terkini Magnitudo 3,7 Guncang Malang Jatim

8 Fakta Kasus Perampokan di Malang yang Tewaskan Lansia, Nomor 3 Bikin Ngeri

Minggu, 24 Maret 2024 - 09:02:00 WIB
8 Fakta Kasus Perampokan di Malang yang Tewaskan Lansia, Nomor 3 Bikin Ngeri
Lokasi TKP rumah dugaan perampokan dan pembunuhan di Kabupaten Malang (Avirista Midaada / MPI)

MALANG, iNews.id - Kasus perampokan hingga mengakibatkan satu lansia tewas di rumah Esther Sri Purwaningsih,  Kabupaten Malang, Jumat (22/3/2024) malam masih diselidiki intensif polisi.

Peristiwa itu terjadi saat sebagian warga Jalan Anggodo, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis sedang menjalankan ibadah shalat tarawih.

Polisi sudah mengolah tempat kejadian perkara hingga mengama man sejumlah barang bukti untuk mengungkap kasus tersebut.

Berikut beberapa fakta menarik di balik kasus perampokan yang menewaskan lansia tunanetra dan melukai satu orang.

8 Fakta Kasus Perampokan di Malang

1. Peristiwa terjadi saat warga salat tarawih

Ketua RT 3 Arief Gunawan mengatakan, perampokan itu terjadi saat sebagian besar warga ke masjid. Dia juga baru menerima informasi dari istrinya adanya dugaan tindak pidana itu, setelah selesai salat tarawih.

2. Teriakan penghuni rumah kagetkan tetangga

Terungkapnya dugaan perampokan hingga memakan korban jiwa ini berawal dari teriakan Esther Sri Purwaningsih, pemilik rumah. Teriakan minta tolong itu lantas didengar tetangga depan rumah yang kebetulan di rumah.

"Ada teriak-teriak minta tolong, terus depannya (tetangga depan rumah) Mbak Aziza ke rumah saya ditemui adik saya, dan istri saya. Mengajak mengecek ke lokasi rumah itu," ujar Arief Gunawan, ditemui pada Jumat malam (22/3/2024) saat kejadian.

Akhirnya ketiganya sambil ditemani warga lain mencoba mengecek ke dalam rumah Esther. Teriakan itu sendiri disebut, tak lama setelah warga sekitar melihat ada orang tak dikenal keluar rumah Esther, menuju ke barat.

3. Lansia tunanetra tewas mengenaskan

Teriakan minta tolong Esther di ruang depan rumah, membuat warga datang mengecek. Lantas Esther meminta warga agar mengecek kondisi adiknya Agus di ruang belakang. 

Kemudian istri ketua RT, bersama tiga warga, termasuk satu orang yang mendengar teriakan minta tolong itu memberanikan diri mengeceknya. Keadaan yang gelap karena tidak ada lampu, membuat warga menggunakan pencahayaan dari lampu flash ponsel.

"Waktu kita cek ternyata Pak Agus itu sudah meninggal posisinya tengkurap. Terus di leher kanan itu ada pisau menancap. Jadi semacam mau ditarik tapi lepas gagangnya, gagangnya lepas," kata Arief Gunawan.

Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengungkapkan, dua orang korban ditemukan di ruang berbeda di dalam rumah. Korban Esther berjenis kelamin perempuan ditemukan di ruang depan, dalam kondisi masih hidup dengan luka-luka memar di wajahnya.

"Satunya meninggal dunia ditemukan di kamar bagian belakang, ya di bagian belakang dengan ada luka tusuk di bagian leher belakang, yang meninggal dunia laki-laki," kata Gandha Syah

4. Korban tinggal berdua dengan adiknya

Esther Sri Purwaningsih (69) selama ini tinggal di rumah bersama adiknya Sri Agus Iswanto (60), yang merupakan penyandang tunanetra. Sosok Esther dikenal warga sekitar sebagai seorang tokoh agama kristen, yang juga memiliki gereja.

Ketua RT 3 Arief Gunawan menyatakan, keseharian Esther Sri memang cukup sibuk di aktivitas gerejanya. Tapi ketika pulang ke rumah, ia sering berinteraksi atau sekedar bertegur sapa dengan warga lainnya.

"Orangnya baik sehari-hari sama warga sini juga ramah. Kalau ketemu nyapa, dengan tetangga baik-baik saja. Kalau suaminya dulu pendeta setahu saya," ucap Arief.

Sedangkan sosok Agus Iswanto yang menjadi korban tewas juga beberapa kali berinteraksi dengan tetangga. Meski orangnya jarang keluar rumah, tapi sesekali bila bertemu warga dan disapa tetangga, Agus selalu membalasnya.

5. Polisi amankan barang-barang dari rumah

Pascaperistiwa dugaan perampokan itu, Satreskrim Polres Malang melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) dua kali di lokasi kejadian. Olah TKP pertama dilaksanakan pada Jumat malam (22/3/2024) sambil mengevakuasi korban Esther, dan jasad adiknya Sri Agus Iswanto (60).

Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat menuturkan, dari olah TKP dua kali itu sejumlah barang bukti dibawa untuk pendalaman. 

"Kami amankan ada gagang pisau yang patah atau pisau yang patah, kotak hp, dua pasang sandal karet dan baju korban milik yang meninggal dunia," ujar Gandha Syah Hidayat.

6. Proses evakuasi dan olah TKP jadi tontonan

Informasi adanya dugaan perampokan yang memakan korban jiwa, pada Jumat malam (22/3/2024) membuat warga penasaran. Warga sekitar di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, berdatangan untuk menyaksikan proses evakuasi dan olah TKP.

Bahkan karena sempitnya jalan gang di depan rumah korban, membuat polisi terpaksa memasang garis polisi dengan radius 10 meter, supaya proses evakuasi jasad Sri Agus Iswanto berjalan lancar.

Proses identifikasi dilakukan sejak Jumat malam oleh tim Inafis Polres Malang. Kemudian dilanjutkan evakuasi oleh kepolisian dibantu tim medis sekitar pukul 21.56 WIB, Jumat malam.

7. Misteri dua pria tak dikenal datang 

Tetangga korban bernama Ignatius Febri (24) diketahui sempat melihat dua orang berboncengan sepeda motor Yamaha Mio, dari timur ke barat lokasi kejadian. Dimana satu orang turun menggunakan jaket warna hitam dan memakai helm. 

Ketua RT 3 Arief Gunawan menyatakan, bahwa memang ada salah satu warganya yang bertemu satu orang tak dikenal, dan sempat saling berpandangan mata, dengan terduga pelaku itu. Peristiwa itu terjadi sesaat sebelum Esther, akhirnya berteriak minta tolong ke warga sekitar.

"Dia pakai jaket warna hitam, menggunakan jaket hoddie warna hitam, memakai helm, orangnya bawa kotak, tapi nggak tahu apa yang dibawa. Dia jalan ke arah barat, nggak bawa motor, jadi tahunya setelah itu," jelas Arief Gunawan.

8. Handphone diketahui hilang

Sesuai pengakuan korban Esther dan kesaksian tetangga yang melihat kondisi rumah pertama kali. Ada dugaan perampok yang masuk hanya berhasil menggasak satu unit handphone.

Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat juga membenarkan satu handphone milik korban hilang, pasca peristiwa Jumat malam ini.

"Intinya yang hilang baru hp (handphone) satu buah saja, barang - barang yang lain masih ada, di tempat yang seperti disampaikan korban Bu Esther," kata Gandha.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut