8 Fakta Kasus Perampokan di Malang yang Tewaskan Lansia, Nomor 3 Bikin Ngeri

MALANG, iNews.id - Kasus perampokan hingga mengakibatkan satu lansia tewas di rumah Esther Sri Purwaningsih, Kabupaten Malang, Jumat (22/3/2024) malam masih diselidiki intensif polisi.
Peristiwa itu terjadi saat sebagian warga Jalan Anggodo, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis sedang menjalankan ibadah shalat tarawih.
Polisi sudah mengolah tempat kejadian perkara hingga mengama man sejumlah barang bukti untuk mengungkap kasus tersebut.
Berikut beberapa fakta menarik di balik kasus perampokan yang menewaskan lansia tunanetra dan melukai satu orang.
1. Peristiwa terjadi saat warga salat tarawih
Ketua RT 3 Arief Gunawan mengatakan, perampokan itu terjadi saat sebagian besar warga ke masjid. Dia juga baru menerima informasi dari istrinya adanya dugaan tindak pidana itu, setelah selesai salat tarawih.
2. Teriakan penghuni rumah kagetkan tetangga
Terungkapnya dugaan perampokan hingga memakan korban jiwa ini berawal dari teriakan Esther Sri Purwaningsih, pemilik rumah. Teriakan minta tolong itu lantas didengar tetangga depan rumah yang kebetulan di rumah.
"Ada teriak-teriak minta tolong, terus depannya (tetangga depan rumah) Mbak Aziza ke rumah saya ditemui adik saya, dan istri saya. Mengajak mengecek ke lokasi rumah itu," ujar Arief Gunawan, ditemui pada Jumat malam (22/3/2024) saat kejadian.
Akhirnya ketiganya sambil ditemani warga lain mencoba mengecek ke dalam rumah Esther. Teriakan itu sendiri disebut, tak lama setelah warga sekitar melihat ada orang tak dikenal keluar rumah Esther, menuju ke barat.
3. Lansia tunanetra tewas mengenaskan
Teriakan minta tolong Esther di ruang depan rumah, membuat warga datang mengecek. Lantas Esther meminta warga agar mengecek kondisi adiknya Agus di ruang belakang.
Kemudian istri ketua RT, bersama tiga warga, termasuk satu orang yang mendengar teriakan minta tolong itu memberanikan diri mengeceknya. Keadaan yang gelap karena tidak ada lampu, membuat warga menggunakan pencahayaan dari lampu flash ponsel.
"Waktu kita cek ternyata Pak Agus itu sudah meninggal posisinya tengkurap. Terus di leher kanan itu ada pisau menancap. Jadi semacam mau ditarik tapi lepas gagangnya, gagangnya lepas," kata Arief Gunawan.
Editor: Kastolani Marzuki