Agar peluang terbuka, dia pun berjuang di Daerah Pemilihan XI, di wilayah kelahiran Soekaro (Kabupaten Nganjuk, Kota/Kabupaten Madiun). Hasilnya, Bayu terpilih sebagai anggota legislatif dengan perolehan 37.501 suara.
Sejak saat itu namanya mulai dikenal. Bahkan pada Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya, namanya sempat masuk radar partai. Namun, dia memilih fokus membesarkan Partai Demokrat dan mengabaikan tawaran tersebut.
Tak lama berselang Bayu ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim, menggantikan Renville Antonio yang ditunjuk sebagai Bendara Umum Partai Demokrat. Di PD Jatim, Bayu berduet dengan Emil Elestianto Dardak yang juga menjadi Plt Ketua DPD PD Jatim menggantikan Soekarwo.
Pada perjalanannya, duet ketua dan skretaris ini bersaing di Musda Partai Demokrat Jatim. Sayang, mimpi Bayu untuk mengikuti jejak Soekarwo sebagai ketua DPD kandas, meski memperoleh dukungan mayoritas DPC.
Sebab, DPP Partai Demokrat menentukan Ketua DPD berdasarkan fit and proper test dan menunjuk rivalnya Emil Elestianto Dardak sebagai ketua. Keputusan inilah yang membuat bayu kecewa dan memutuskan mundur.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait