MOJOKERTO, iNews.id - Kasus prostitusi online yang mempekerjakan siswi SMP dan SMA di Sidoarjo membuat syok keluarga pelaku. Pasalnya, selama ini pelaku Olan Sumaryono alis OS alias Om Kos termasuk pendiam dan tidak aneh-aneh.
"Saya tidak menyangka adik saya begitu. Keluarga semua syok. Gak nyangka. Kami tahu bahwa rumah itu dibuat kos. Tapi gak tahu kalau gitu-gituan," kata kakak kandung muncikasi OS, Sumadi Selasa (2/2/2021).
Sumadi mengaku, adik kandungnya tersebut memang memiliki pribadi yang tertutup terhadap keluarganya. Terlebih sepeninggal kedua orang tua angkatnya.
"Ini rumah orang tua angkatnya. Tapi sudah meninggal semua. Dia pendiam, tertutup. Sudah lama gak komunikasi sama saya," ucap pria yang tinggal di belakang rumah tersangka.
Dia menambahkan, kediaman adik kandungnya di Jalan Raya Meri tersebut memang sering terlihat ramai. Banyak aktivitas anak-anak remaja. Namun, dia tidak menyangka, bahwa ada kegiatan trafficking atau perdagangan orang, yakni pelajar SMP hingga SMA asal Mojokerto.
"Ada keanehan memang. Kok banyak cewek, anak kecil-kecil gitu sepasang. Saya pikir beristri atau ikatan nikah gitu," ujarnya.
Sumadi mengaku sempat akan mengingatkan adiknya atas aktivitas remaja tersebut. Namun, belum sempat dia bertemu, OS sudah diamankan polisi. Sumadi mengaku, adiknya bersama beberapa remaja digerebek polisi pada Jumat (29/1/2020) dan Sabtu (30/1/2021) sore.
"Penyergapannya saya gak tau pasti. Soalnya saya kerja malam. Siangnya saya tidur. Tapi, ibu saya sangat terpukul soalnya sudah tua juga," katanya.
Diketahui, Subdit V Cyber Crime Polda Jatim membongkar prostitusi online yang mempekerjakan 36 perempuan. Ironisnya seluruh gadis yang dipekerjakan di bawah umur, yakni pelajar SMP dan SMA.
Bisnis prostitusi online ini dijalankan muncikari OS sejak 2019 lalu dengan modus menyewakan tempat kos. Bisnis haram ini dijalankan muncikari OS dengan bantuan 11 orang, enam di antaranya pelajar.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait