Mata Hari (wikipedia).

Jerman yang merasa telah dipecundangi, kemudian melakukan operasi kontraspionase. Jerman mengirim informasi tentang Mata Hari dengan sebuah kode yang mereka tahu Perancis akan mudah memecahkannya.

Jerman sengaja membuat Perancis mudah membacanya. Motifnya yakni mendorong Perancis membunuh agennya sendiri atau mungkin untuk menunjukkan bahwa dia benar-benar agen ganda untuk Perancis dan Jerman.

"Dengan kata lain Jerman ingin Mata Hari dibunuh. Namun mereka ingin Perancis yang melakukan pekerjaan kotor itu”. Skenario Jerman betul-betul bekerja.

Tanggal 13 Februari 1917, Perancis menangkap Mata Hari atas tuduhan kegiatan siponasenya. Mata Hari menolak tuduhan agen ganda. "Saya tak bersalah," katanya tegas Mata Hari. "Seseorang yang bekerja di kontraspionase Perancis telah mempermainkan saya," ujarnya. 

Keterangan Mata Hari tidak dipercaya. Setelah menjalani masa penahanan dan interogasi yang menyiksa, pada 24 Juli 1917 Mata Hari diadili. Publik Perancis heboh dan berbondong-bondong menghadiri sidang.

Terdakwa Mata Hari untuk pertama kalinya terlihat di hadapan publik. Dia mengenakan baju berwarna biru yang indah dipadu topi yang bagus. Satu-satunya yang membela Mata Hari hanya Edouard Clounet, pengacaranya.

Pengadilan Perancis menjatuhkan vonis kepada Mata Hari alias Zelle alias Marguerite alias Gertrude dengan hukuman mati. Mata Hari hanya bisa terpaku. Tatapannya kosong.

Sementara Edouard Clounet menangis di sebelahnya. Pelaksanaan hukuman mati berlangsung 15 Oktober 1917 pagi. Meski sempat syok, Mata Hari menghadapi hukuman mati dengan berani.

"Jangan takut suster. Saya tahu bagaimana itu mati," kata Mata Hari kepada dua biarawati di penjara seperti dikisahkan buku “Siasat Jitu Intel Dunia”.

Mata Hari menolak tawaran penutup mata ketika digiring untuk menghadapi regu tembak. Bahkan dia sempat memberi ciuman jarak jauh kepada 12 orang penembaknya, sebelum senapan meletus.

Karena tidak ada keluarga yang bersedia mengurus jenazah, Pemerintah Perancis kemudian memberikan jasad Mata Hari kepada sekolah kedokteran untuk dipakai sebagai praktik mahasiswanya di ruang bedah.


Editor : Ihya Ulumuddin

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3 4 5

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network