Tapi pada umumnya puisi - puisi Bung Tomo kebanyakan ditujukan kepada Sulistina. Pada puisinya dia kerap kali memuji kecantikan Sulistina dan mengungkapkan isi hatinya. Melalui puisi - puisi inilah, Bung Tomo mengekspresikan rasa sayangnya kepada Sulistina.
Puisi - puisi ini ia tulis baik saat keduanya masih memadu kasih berpacaran, maupun setelah keduanya menikah. Meskipun Bung Tomo bukanlah sastrawan layaknya Chairil Anwar, WS Rendra, atau Taufik Ismail, tapi puisinya cukup menyentuh dan indah untuk dibaca. Bahkan salah satu puisi Bung Tomo ditulis langsung dengan menggunakan mesin ketik, yang hingga kini masih diabadikan.
Tak pelak puisi-puisi ini membuat Sulistina konon begitu terkesima. Apalagi, sosoknya bukanlah perempuan yang mudah didekati oleh para laki-laki di masanya. Selain itu, kesibukan keduanya juga kerap membuat mereka tak bisa bertemu secara leluasa. Maka puisi itu menjadi bagian salam rindu Bung Tomo kepada kekasihnya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait