Ini Hari Kartini, Dik!
Terbayang wajahmu nan cantik
Penaku kini henti sedetik
Terlintas semua jasamu
Sejak kita bertemu.
Demikian bunyi puisi pemilik nama aslinya kepada Sulistina, perempuan yang dicintainya. Konon pribadi Bung Tomo mulai berubah menjadi pria romantis dengan puisi - puisi cintanya sesaat setelah dimabuk asmara dengan perempuan yang menjadi aktivis Palang Merah Indonesia (PMI).
Namun tak banyak yang tahu ternyata selain puisi romantis, Sutomo kerap kali menulis puisi yang berisi kegelisahan hatinya. Ia kerap mencurahkan isi hatinya dalam bentu puisi yang ia tulis hampir setiap hari. Konon banyak sekali karya - karya puisi yang dihasilkan sang orator ini. Terkadang puisinya ini dituliskan untuk diberikan kepada seseorang, dan kadang pula sekedar disimpan sebagai koleksi.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait