get app
inews
Aa Text
Read Next : Ribuan Pencari Kerja Serbu Job Fair Inklusif 2025 Pemprov Jatim

Webinar iNews, Ini Alasan PSBB Malang Raya Hanya Berlangsung 1 Tahap

Kamis, 04 Juni 2020 - 22:15:00 WIB
Webinar iNews, Ini Alasan PSBB Malang Raya Hanya Berlangsung 1 Tahap
Wali Kota Malang Sutiaji dalam acara Webinar iNews bertema 'Cara Jatim Bangkit Dari Corona', Kamis (4/6/2020).

SURABAYA, iNews.id – Jumlah kasus corona (Covid-19) yang tinggi di Malang Raya, memaksa pemerintah provinsi mengajukan Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun, upaya pencegahan ini tidak berlangsung lama, hanya satu putaran saja. Kini, Malang Raya telah memasuki masa transisi menuju new normal.

Keputusan PSBB hanya sekali putaran ternyata bukan tanpa alasan. Selain karena angka kasus Covid-19 melandai, protokol Covid-19 di masyarakat juga masih berjalan, meski tidak diformalkan dalam bentuk PSBB.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, jauh sebelum PSBB, pihaknya sudah menyiapkan instrumen pencegahan. Bentuknya berupa pembatasan mobilitas masyarakat sampai di tingkat paling bawah. Karena itu, begitu PSBB berjalan, masyarakat sudah siap.

“Ketika RW tangguh kuat, maka kita bisa berdamai dengan Covid-19. Sebab, semua terpantau. Jadi instrumen ini kita siapkan sejak awal. Makanya, orang menilai saat PSBB, Malang Raya lebih siap,” kata Sutiaji dalam acara Webinar iNews bertema ‘Cara Jatim Bangkit Dari Covid-19’, Kamis (4/6/2020).

Penyiapan instrumen sejak dini, kata Sutiaji, tidak hanya terjadi di Kota Malang saja, tetapi juga di Kota Batu dan Kabupaten Malang. Langkah kompak ini juga diikuti koordinasi aktif antartiga kepala daerah dan perguruan tinggi.

“Kami ini (tiga kepala daerah) bertemu rutin. Menentukan dan merumuskan hal-hal di Malang Raya. Alhamdulillah irisannya sama. Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu. Hal ini yang mungkin tidak terjadi di daerah lain,” katanya.

Aturan yang seragam tersebut kata Sutiaji tidak hanya soal pembatasan mobilitas masyarakat, tetapi juga saat penanganan sosial warga terdampak corona. Karena itu, saat PSBB berjalan, penataan relatif lebih mudah.

“Ketika tiga daerah ini membuat aturan sama, maka implementasinya semakin mudah. Ini juga berlaku saat kami membuat aturan tentang mahasiswa yang tidak pulang karena pandemi. Kami semua berkoordinasi dengan perguruan tinggi,” katanya.

Pengamat Kesehatan Universitas Airlangga (Unair) Atik Choirul Hidajah mengatakan, PSBB memang tidak mudah. Karenanya butuh persiapan dengan baik. “Contohnya Surabaya Raya. Karena persiapan kurang, sehingga perlu effort luar biasa,” katanya.

Atik menjelaskan, untuk menghentikan wabah yang belum ada obat seperti corona, jalan satu-satunya hanyalah memutus rantai penyebaran. “PSBB ini salah satunya. Agar berjalan baik, harus dilakukan persiapan dengan baik,” katanya.

Diketahui Webinar iNews ini menghadikan empat pembicara, antara lain Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak; Pengamat Kesehatan Unair Atik Choirul Hidajah; Wali Kota Malang Sutiaji; serta Pengamat Sosial Universitas Brawijaya Rahmat Kriyantono.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut