SURABAYA, iNews.id - Ustaz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata yang ditetapkan Bareskrim tersangka kasus ujaran kebencian di media sosial tak hanya pernah menyebut kiai Nahdlatul Ulama (NU), Habib Luthfi bin Yahya dalam cuitannya yang diduga menghina. Maaher juga diduga menghina KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur dengan menyebutnya sebagai kiai buta lewat cuitannya.
Waluyo Wasis Nugroho mengatakan, atas cuitan itu, pihaknya melaporkan akun Maaher ke Ditreskrimsus Polda Jawa Timur (Jatim), pada 16 November 2020 lalu. Dalam laporan itu, Maaher juga disebut diduga menghina kiai NU, Habib Luthfi bin Yahya karena mengatakannya bertambah cantik mengenakan kerudung atau kain sorban. Sedangkan ke Bareskrim Mabes Polri di Jakarta, kasus itu dilaporkan pada 27 November 2020.

Diduga Tertular dari Wali Kota, 6 ASN Pemkot Malang Positif Covid-19
"Pelaporan saya lakukan setelah saya membaca cuitan akun twitter @ustadzmaaher_ yang diduga menghina sejumlah tokoh bangsa. Cuitan tersebut dengan kata-kata yang tidak pantas," kata Waluyo, Jumat (4/12/2020).
Saat ditelusuri di akun @ustadzmaaher_ cuitan yang diduga menghina Gus Dur itu sudah tidak muncul. Diduga cuitan tersebut telah dihapus. Namun, Waluyo menyebutkan, dirinya masih menyimpan buktinya.

Ustaz Maaher Ternyata Pernah Dilaporkan ke Polda Jatim karena Hina Gus Dur
“Saya ada (alat) bukti flashdisk, rekaman ujaran Maaher dan screencapture cuitan dia," kata Waluyo yang juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) Patriot Garuda Nusantara (PGN) Jatim.
Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Gidion Arif Setyawan saat dikonfirmasi membenarkan jika pihaknya sempat menerima laporan kasus ini. Namun, karena ada laporan serupa di Mabes Polri, laporan tersebut dialihkan untuk ditangani menjadi satu.

Ustaz Maaher Ditangkap Polisi, Reaksi Pedas Nikita Mirzani Jadi Sorotan Netizen
"Laporannya dijadikan satu ke mabes," ujar Gidion.
Diketahui, Ustaz Maheer saat ini ditahan di Rutan Bareskrim Mabes Polri akibat tersandung kasus dugaan ujaran kebencian. Dia ditahan selama 20 hari ke depan.

Pilkada Serentak, Polres Mojokerto Bentuk Tim Khusus Penanganan Politik Uang
Editor: Maria Christina













