Tips Mengolah Daging Kurban yang Baik dan Sehat Dikonsumsi

SURABAYA, iNews.id - Setiap Hari Raya Idul Adha, masyarakat khususnya umat Islam biasanya mengonsumsi daging dari penyembelihan hewan kurban. Pengolahan daging baik sapi, kambing dan domba menjadi berbagai hidangan masakan ini pun bermacam-macam, sesuai selera masing-masing.

Lantas, bagaimana sebenarnya cara mengolah dan memasak daging tersebut agar aman dan sehat dikonsumsi? Dosen S1 Gizi Fakultas Kesehatan (FKes) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Rizki Nurmalya Kardina, S.Gz., M.Kes memiliki tips mengolah daging secara baik dan tetap sehat.

Baca Juga

Lalu Lintas Suramadu Sepi, Tradisi Toron Warga Madura saat Idul Adha Tak Tampak  

Rizki menjelaskan, daging sapi, daging domba maupun daging kambing merupakan salah satu protein hewani. Ketiga daging tersebut memiliki kandungan energi masing-masing sebesar sapi 250 kilokalori (kkal) untuk sapi; 143 kkal untuk  kambing dan 292 kkal untuk daging domba dalam setiap 100 gram daging. 

"Ketiga daging itu termasuk protein hewani yang memang dibutuhkan tubuh," katanya, Selasa (20/7/2021).

Baca Juga

Kebutuhan Tinggi, Layanan Oksigen Gratis Dishub Jatim Capai 200 Meter Kubik per Hari 

Ketiga daging tersebut mengandung protein yang cukup tinggi untuk per 100 gramnya, yaitu 26 gram untuk daging sapi, 27 gram untuk daging kambing dan 24 gram untuk daging domba. 

"Dengan kata lain daging itu sendiri cukup baik untuk dikonsumsi," ujarnya.

Baca Juga

Perbatasan Dijaga Ketat, Ruas Jalan Utama Surabaya Sepi saat Libur Idul Adha

Rizki memiliki tips untuk mengolah daging, pertama membuang lemak pada daging sapi, kambing dan domba. "Ini dilakukan untuk mengurangi lemak yang nantinya akan diolah dengan berbagai cara entah dibakar, dibuat sup atau lainnya," katanya.

Perempuan yang menjabat sebagai Kaprodi S1 Gizi Unusa ini menjelaskan, saat mengolah daging sapi, kambing dan domba, dengan berbagai jenis masakan, harus tetap diimbangi dengan sayur. "Lebih baik pengolahan daging ini diimbangi vitamin lainnya yang ada pada sayuran," ujarnya.

Editor: Maria Christina