Tangis Haru Warnai Pertemuan Ayah dan Anak di Bangkalan yang Terpisah 35 Tahun
BANGKALAN, iNews.id - Tangis haru mewarnai pertemuan ayah dan anak perempuannya setelah 35 tahun terpisah. Keduanya berpelukan erat hingga membuat orang-orang di sekelilingnya ikut meneteskan air mata.
Mohammad Nasir, warga Desa Jeddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan bertemu untuk pertama kalinya dengan Katmi setelah berpisah 1988 silam. Saat itu Katmi baru berusia 2 tahun.
Karena itu Nasir begitu bersemangat saat dikabari anaknya Katmi datang. Tiba di rumah kepal dusun (tempat pertemuan), mata Nasir berkaca-kaca.
Reaksi sama juga terlihat pada Katmi. Perempuan yang kini tinggal di Rengel, Kabupaten Tuban itu juga turut menangis, diikuti tiga buah hatinya. Keluarga kecil itu pun larut dalam suka cita bisa berkumpul kembali. Lelah setelah menempuh perjalanan jauh dengan motor dari Tuban ke Bangkalan pun terbayar lunas.
Cerita perpisahan ayah dan anak selama 35 tahun itu berawal dari pernikahan Nasir dengan Suwarni, warga Tuban yang kemudian dikaruniai dua orang anak perempuan, Katmi dan adiknya Sumiati.
Mereka lalu tinggal di Bangkalan. Berjalannya waktu, Suwarni mengaku tak betah tinggal di Bangkalan, sehingga pada tahun 1988 Suwarni memutuskan pergi. Dia kemudian membawa kedua anak balitanya dan memutuskan kembali serta tinggal di Tuban.
Keputusan itu membuat Nasir harus berpisah dengan istri dan kedua anak perempuannya, termasuk Katmi yang kala itu masih berusia dua tahun.
Tak ingin larut dalam kesedihan prahara rumah tangganya, Nasir muda kemudian memutuskan merantau ke Papua. Tak berapa lama Nasir kemudian menikah lagi dan dikaruniai empat orang anak.
Editor: Ihya Ulumuddin