get app
inews
Aa Text
Read Next : Sejarah Masa Kejayaan dan Keruntuhan Kerajaan Majapahit akibat Perebutan Takhta

Sisi Gelap Raja Jayanagara saat Muda, Suka Berbohong hingga Aniaya Hewan Peliharaan

Minggu, 21 Agustus 2022 - 06:13:00 WIB
Sisi Gelap Raja Jayanagara saat Muda, Suka Berbohong hingga Aniaya Hewan Peliharaan
Ilustrasi peninggalan Kerajaan Majapahit

JAKARTA, iNews.id - Jayanagara meneruskan tahta ayahnya Raden Wijaya, sebagai Raja Majapahit di usia yang sangat muda. Namun, raja yang konon naik tahta di usia 16 tahun ini memiliki sisi gelap karena sering berbohong hingga aniaya hewan peliharaan.

Tabiatnya sejak kecil itu bahkan membuat, Jayanagara tak disukai istri dan anak dari Raden Wijaya lainnya. Saat masih belia Jayanagara kerap kali dipanggil Kala Gemet, atau artinya lawan yang ringkih.

Hal ini sebagai sebuah gambaran tepat mengenai watak si anak. Konon Jayanagara saat masih kecil begitu tampan, kuat, dan cerdas, sayang kepribadiannya tak baik. 

Dikisahkan Earl Drake pada bukunya "Gayatri Rajapatni : Perempuan Dibalik Kejayaan Majapahit", suatu ketika Tribhuwana dan Rajadewi Maharajasa, anak dari hasil pernikahan Raden Wijaya dan Gayatri bermain dengan Jayanagara, Tribhuwana datang mengadu ke Gayatri dengan hidung berdarah. 

Darah itu disebabkan pertengkarannya dengan Jayanagara karena melindungi sang adik Rajadewi Maharajasa karena hendak merusak mainan sang adik. Saat diminta menjelaskan perbuatannya, Jayanagara kecil membela diri dengan kebohongan. Agaknya hubungan antara kedua anak Raden Wijaya dari ibu yang berbeda ini tak terlalu akur. 

Puncaknya ketika Jayanagara menyakiti anjing kecil peliharaan Tribhuwana di depan matanya sendiri. Keberanian Tribhuwana kecil mengadu kepada Raden Wijaya yang berulangkali Jayanagara menyakiti hewan peliharaannya membuat Gayatri juga akhirnya melarang anak itu bermain bersama dengan Jayanagara, tanpa sepengetahuan langsung dari orang tuanya.

Maka tak heran ketika tampuk kepemimpinan Majapahit diserahkan kepada Jayanagara di usia yang masih 16 tahun. Beberapa pihak sangsi akan kepemimpinan Jayanagara, namun karena Jayanagara merupakan anak laki-laki satu-satunya dari Raden Wijaya membuat keputusan itu tak bisa diganggu gugat. 

Ketika Jayanagara menjadi raja pasca Raden Wijaya mangkat, tak seorang pun tahu kepada siapa Jayanagara muda harus meminta nasehat. Sebab dia tak pernah dekat dengan ayahnya, meski sangat berbakti dengan ibunya yang bernama Dyah Petak. Bahkan Dyah Petak yang merupakan putri Melati ini begitu memanjakannya sejak kecil. 

Setelah ibunya meninggal, dia tak pernah dekat dengan ibu tirinya Tribhuwana, yang juga tak disukainya. Perempuan itu berusaha menumbuhkan disiplin dan tanggungjawab moral dalam diri Jayanagara.

Tapi di sisi lain, Jayanagara muda punya sifat yang mengesankan. Dia terkenal pemberani dan seorang ahli strategi perang.

Sosoknya juga jago berkelahi. Bahkan konon dia sangat menikmati ketika berada di tengah para prajuritnya dan di medan pertempuran. 

Tampaknya keahlian ini membuat kedudukannya cukup stabil pada masa awal-awal jabatannya. Bahkan dia berhasil menumpas satu demi satu pemberontakan. Menurut beberapa sumber, terjadi sebanyak 12 kali pemberontakan, meskipun jumlah sesungguhnya sulit dipastikan.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut