Sektor Industri Berkembang Pesat di Masa Majapahit, dari Pembuatan Kapal hingga Pakaian
Bahkan di Prasasti Madhwapura yang isinya tidak lengkap dan tak dilengkapi tahun kerangka juga ditemukan masyarakat yang bekerja di sektor industri penghasil pakaian atau yang disebut abhasana. Selain itu acaraki menghasilkan jamu, tundan menghasilkan perahu beratap, lurungan (minyak jarak), kletik (minyak kelapa), acadar menghasilkan cadar, amaranggi yang menghasilkan pewarna pakaian, dan beberapa barang hasil dari para pande.
Satu yang tak ketinggalan yang hasilnya masih ditemukan hingga kini, yakni industri pembuatan tembikar atau gerabah. Bahkan di Trowulan, Mojokerto saat proses ekskavasi dahulu juga menemukan banyaknya gerabah-gerabah berbagai jenis, bentuk, maupun ukuran.
Sebenarnya tembikar termasuk dalam jenis keramik. Keramik sendiri merupakan semua barang yang terbuat tanah liat bakar. Namun pada pengelompokan berdasarkan tipenya juga ternyata berbeda.
Tercatat ada tiga jenis tembikar berdasarkan proses pembuatannya yakni tembikar (earthnware), batuan (stonware), dan porselin (porcelain). Tembikar sendiri merupakan keramik yang dibakar dengan suhu 350-1.000 derajat celsius, berbahan dasar tanah liat yang mengandung banyak campuran lain.
Hasil industri lain yang cukup penting di masa Kerajaan Majapahit yakni industri logam. Prasasti Madhwapura menggambarkan juga bagaimana beberapa matapencaharian masyarakat sebagai pande.
Beberapa di antaranya appandai wsi (pandai besi), apandai dadap (pandai perisai), apandai mas (pandai emas), apandai salaka (pandai selaka). Kemudian appandai tamwra (pandai tembaga), apandai singya-singyan (pandai membuat benda tajam), dan apandai dang (pembuat alat masak).
Editor: Ihya Ulumuddin