Sejarah Bondowoso, Jalan Penuh Pertempuran Ki Ronggo Jadi Penguasa Pertama Kota Tape
Khawatir dengan keselamatan Raden Bagus Assra atas perebutan kekuasaan itu, Nyi Sedabulangan membawa lari cucunya mengikuti eksodus besar-besaran eks pengikut Adikoro IV ke Besuki. Assra kecil lalu bertemu dengan Ki Patih Alus, Patih Wiropuro.
Bersama Ki Patih Alus, Assra belajar ilmu bela diri dan agama. Lalu saat berusia 17 tahun, dia diangkat menjadi Mentri Anom dengan nama Abhiseka Mas Astruno.
Setelah menikah dengan putri bupati Probolinggo, pada 1789 Assra ditugaskan untuk memperluas wilayah kekuasaan Besuki ke Selatan. Puncaknya pada 1794, dia menemukan sebuah kawasan strategis yang kemudian disebut Bondowoso.
Dia pun diangkat sebagai demang di Bondowoso dengan gelar Abhiseka Mas Ngabehi Atrotruno. Sejak saat itu, dia berhasil mengembangkan Bondowoso.
Akhirnya pada Selasa Kliwon, 17 Agustus 1819, Adipati Besuki, R Aryo, yang memperoleh kepercayaan dari gubernur Hindia Belanda melepaskan Bondowoso dari Besuki dengan status Keranggan Bondowoso
Demikianlah dari hari ke hari Raden Bagus Assra berhasil mengembangkan Wilayah Kota Bondowoso dan tepat pada 17 Agustus 1819 atau hari selasa kliwon, 25 Syawal 1234 H. Adipati Besuki R. Aryo sebagai orang kuat yang memperoleh kepercayaan Gubernur Hindia Belanda, dalam rangka memantapkan strategi politiknya menjadikan wilayah Bondowoso lepas dari Besuki, dengan status Keranggan Bondowoso.
Editor: Rizky Agustian