get app
inews
Aa Text
Read Next : Kabar Duka, Bupati Pertama Timor Tengah Utara Meninggal di Usia Hampir 100 Tahun

Sejarah Bondowoso, Jalan Penuh Pertempuran Ki Ronggo Jadi Penguasa Pertama Kota Tape

Rabu, 26 Oktober 2022 - 16:55:00 WIB
Sejarah Bondowoso, Jalan Penuh Pertempuran Ki Ronggo Jadi Penguasa Pertama Kota Tape
Sosok Ki Ronggo tak lepas dari sejarah Bondowoso. (Foto: Mohamad Guntur Romli/Facebook)

JAKARTA, iNews.id - Sejarah Bondowoso tak lepas dari sosok Raden Bagus Assra alias Ki Ronggo. Pasalnya, ulama itu merupakan bupati pertama yang memerintah Bondowoso atau karib dikenal sebagai Kota Tape.

Dikutip dari situs Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso, Rabu (26/10/2022), Ki Ronggo merupakan anak dari Demang Walikromo yang hidup pada masa pemerintahan sang ayah, Adikoro IV, sekaligus menantu Tjakraningkat Bangkalan.

Pada 1743, terjadi pemberontakan Ke Lesap terhadap Pangeran Tjakraningrat karena dirinya tak terima disebut sebagai anak selir. Adikoro IV tewas dalam pertempuran yang terjadi di Desa Bulangan itu.

Akan tetapi, pemberontakan berhasil diredam tujuh tahun kemudian atau pada 1750 yang ditandai dengan tewasnya Ke Lesap. 

Usai pertarungan, pemulihan kekuasaan pun dilakukan dengan mengangkat anak Adikoro IV, RTA Tjokroningrat, sebagai pemimpin wilayah. Namun tak beberapa lama, perebutan kekuasaan kembali terjadi.

Pemerintahan kemudian dialihkan kepada Tjokroningrat I, anak dari Adikoro III, yang diberi gelar Tumenggung Sepuh bersama R. Bilat sebagai patih.

Khawatir dengan keselamatan Raden Bagus Assra atas perebutan kekuasaan itu, Nyi Sedabulangan membawa lari cucunya mengikuti eksodus besar-besaran eks pengikut Adikoro IV ke Besuki. Assra kecil lalu bertemu dengan Ki Patih Alus, Patih Wiropuro.

Bersama Ki Patih Alus, Assra belajar ilmu bela diri dan agama. Lalu saat berusia 17 tahun, dia diangkat menjadi Mentri Anom dengan nama Abhiseka Mas Astruno.

Setelah menikah dengan putri bupati Probolinggo, pada 1789 Assra ditugaskan untuk memperluas wilayah kekuasaan Besuki ke Selatan. Puncaknya pada 1794, dia menemukan sebuah kawasan strategis yang kemudian disebut Bondowoso.

Dia pun diangkat sebagai demang di Bondowoso dengan gelar Abhiseka Mas Ngabehi Atrotruno. Sejak saat itu, dia berhasil mengembangkan Bondowoso.

Akhirnya pada Selasa Kliwon, 17 Agustus 1819, Adipati Besuki, R Aryo, yang memperoleh kepercayaan dari gubernur Hindia Belanda melepaskan Bondowoso dari Besuki dengan status Keranggan Bondowoso

Demikianlah dari hari ke hari Raden Bagus Assra berhasil mengembangkan Wilayah Kota Bondowoso dan tepat pada 17 Agustus 1819 atau hari selasa kliwon, 25 Syawal 1234 H. Adipati Besuki R. Aryo sebagai orang kuat yang memperoleh kepercayaan Gubernur Hindia Belanda, dalam rangka memantapkan strategi politiknya menjadikan wilayah Bondowoso lepas dari Besuki, dengan status Keranggan Bondowoso.

Raden Bagus Assra atau Mas Ngabehi Astrotruno tetap ditunjuk sebagai penguasa wilayah dan pemimpin agama yang bergelar M. Ng. Kertonegoro dan berpredikat Ronggo I ditandai dengan penyerahan Tombak Tunggul Wulung.

Masa kepemimpinan Ki Ronggo berlangsung mulai 1819 sampai 1830. Daerah kekuasaannya meliputi Bondowoso dan Jember.

Setelah mangkat dari jabatannya, Ki Ronggo mengembuskan napas terakhir pada 11 Desember 1854 dan dimakamkan di atas bukit kecil di Kelurahan Sekarputih, Kecamatan Tegalampel, Kota Bondowoso.

Kini, pemakaman tersebut menjadi tempat dikebumikannya keluarga Ki Ronggo Bondowoso. Setiap malam sebelum peringatan hari jadi Bondowoso, warga dan jajaran pemkab kerap menggelar selamatan di makam yang dikeramatkan tersebut.

Editor: Rizky Agustian

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut