Beberapa di antaranya yakni industri Tempa Surya, kerupuk Pasanjaya, Yolanda Bakery, aneka jajanan hingga usaha konveksi berskala kecil. Keberadaan industri inilah yang turut mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar.
Sebab, UMKM di sana memberdayakan warga sekitar. Banyak masyarakat, terutama ibu rumah tangga yang ikut bekerja di sana.
Namun, pandemi Covid-19 2020 lalu merontokkan sumber pendapatan mereka. Beberapa UMKM sepi, hingga berhenti berproduksi. Bahkan, sebagian dari mereka juga gulung tikar karena terus merugi.
Dari situlah timbul inisiatif warga untuk membuka Sarapan Krempyeng. Tujuannya untuk menampung warga yang terdampak pandemi, terutama mereka yang terpaksa menganggur karena menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Upaya warga untuk mengembalikan kejayaan Desa Mangunsari lewat program Sarapan Krempyeng akhirnya terwujud. Ekonomi warga Kembali bangkit setelah pasar dadakan di jalan desa disambut antusias para pelanggan. Kini wajah para ibu di Desa Mangunsari kembali berseri.
Diketahui, Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa berbasis kearifan lokal. Program yang diinisiasi BRI ini bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa agar masyarakatnya lebih berdaya.
Berdasarakan data BRI, hingga akhir tahun 2023, terdapat 3.178 desa yang telah mendapatkan pemberdayaan Desa BRILiaN.
Editor: Kastolani Marzuki