get app
inews
Aa Text
Read Next : Densus 88 Ungkap Peran 4 Terduga Teroris di Sumbar dan Sumut, Ada Kreator Konten Propaganda

Risma Gelar Pertemuan 3 Pilar Antisipasi Teror di Surabaya

Jumat, 06 Juli 2018 - 14:58:00 WIB
Risma Gelar Pertemuan 3 Pilar Antisipasi Teror di Surabaya
Rapat koordinasi keamanan dan ketertiban antara Pemkot Surabaya bersama tiga pilar di di Graha Sawunggaling, Jumat (6/7/2018). (Foto: Istimewa)

SURABAYA, iNews.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggelar rapat koordinasi dengan tiga pilar tentang keamanan dan ketertiban Kota Surabaya di Graha Sawunggaling, Jumat (6/7/2018). Pertemuan tiga pilar ini digelar guna mengantisipasi kemungkinan ancaman teror di Surabaya pascaledakan bom di Desa Pogar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Kamis (5/7/2018) kemarin. 

Hadir dalam acara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ronny Suseno, Danrem 084 Bhaskara Jaya, Koloner Czi Deny Herman, lurah dan camat se-Surabaya serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas se-Surabaya.

"Marilah kita sama-sama menjaga keamanan di Kota Surabaya ini. Saya kumpulkan ini karena ternyata kita masih dekat dengan hal-hal yang mungkin mengganggu kita. Sebab, kalau naik bus dari Bangil ke Surabaya, paling hanya 30 menit. Jadi, marilah kita sama-sama menjaga Kota Surabaya ini," kata Risma, Jumat (6/7/2018).

Menurut Risma, salah satu pencegahan terorisme dan radikalisme itu bisa dilakukan dengan menggalakkan operasi yustisi di berbagai titik di Kota Surabaya. Bahkan, Risma berharap operasi yustisi itu tidak hanya menyasar perkampungan, namun juga perumahan-perumahan. "Saya juga tidak mau operasi yustisi itu hanya dilakukan di kos-kosan, tapi juga harus dilakukan di pinggir rel kereta api dan pinggir-pinggir sungai," ucapnya.

Selain itu, dia juga meminta kepada lurah dan camat serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk berkoordinasi dalam menggelar pertemuan bersama warga yang sekiranya perlu dihadiri pimpinan tiga pilar. "Tolong dipetakan kecamatan-kecamatan yang perlu didatangi terlebih dahulu, terutama kecamatan yang padat penduduknya. Tolong kalau bisa pertemuan itu malam hari karena belajar dari pengalaman, kalau acara pertemuan malam hari, biasanya penuh," kata Risma.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menilai sudah waktunya untuk maju atau menyerang, karena tidak mungkin terus siaga dan bertahan terhadap ancaman terorisme. Sebab, apabila terus bertahan, maka akan tetap berada di bawah kendali para pelaku teror. "Kalau kita terus siaga, sampai kapan kita bisa bertahan? Sudah saatnya kita maju supaya mereka juga mikir kalau mau masuk ke Surabaya. Menyerang tidak harus dengan senjata," ujarnya.

Karenanya, dia meminta seluruh jajarannya tidak lengah terhadap ancaman terorisme ini. Orang-orang yang dicurigai harus terus diawasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan mengapresiasi langkah cepat Wali Kota Surabaya dalam mengumpulkan tiga pilar. "Begitu melihat di Bangil, Pasuruan, beliau langsung berpikir apa yang harus dilakukan di Surabaya," katanya.

Menurut Kapolres, jika dianalogikan dalam hitungan perlawanan, kekuatan dan kewenangan jajaran tiga pilar di Surabaya lebih besar dibanding para pelaku teror. Apalagi, Surabaya merupaka Kota Pahlawan yang mewarisi jiwa-jiwa pejuang. 

"Jadi jiwa-jiwa pejuang harus terus dikobarkan di Surabaya ini. Keamanan di Surabaya adalah tanggung jawab kita bersama dan tiga pilar ini harus selalu menjadi pelopor dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Surabaya," ucapnya.

Editor: Himas Puspito Putra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut