get app
inews
Aa Text
Read Next : Ketua PBNU Buka Suara soal Konflik Internal Elite, Dipicu soal Isu Tambang? 

Rais Aam PBNU Kembali Absen di Musyawarah Kubro Lirboyo, Kiai Sepuh Dorong Islah

Minggu, 21 Desember 2025 - 16:20:00 WIB
Rais Aam PBNU Kembali Absen di Musyawarah Kubro Lirboyo, Kiai Sepuh Dorong Islah
Musyawarah Kubro yang digagas mustasyar dan kiai sepuh NU di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, kembali tanpa dihadiri Rais Aam PBNU KH Miftachul Achyar. (Foto: ist)

KEDIRI, iNews.idRais Aam PBNU KH Miftachul Achyar untuk ketiga kalinya absen dalam forum musyawarah kubro yang digagas para Mustasyar dan sesepuh Nahdlatul Ulama (NU). Musyawarah tersebut kali ini digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Minggu (21/12/2025). 

Ketidakhadiran Rais Aam untuk ketiga kalinya sebaagiaman dua pertemuan sebelumnya di Pondok Pesantren Ploso dan Tebuireng. kian menguatkan kegelisahan para kiai sepuh atas potensi berlarut-larutnya konflik internal di tubuh NU yang dikhawatirkan berdampak pada keutuhan jam’iyah.

Sejak awal, Musyawarah Kubro Lirboyo ditegaskan bukan sebagai arena pembelaan ataupun penghakiman terhadap pihak mana pun. Forum ini dimaksudkan sebagai ikhtiar membuka ruang komunikasi langsung dan mengedepankan islah sebagai jalan penyelesaian, dengan tetap berpegang pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Nahdlatul Ulama.

Rais Syuriyah PBNU KH Muhibbul Aman Aly menjelaskan, Musyawarah Kubro Lirboyo murni bertujuan mempertemukan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dengan Rais Aam. Menurutnya, hingga saat ini komunikasi langsung di antara kedua pucuk pimpinan PBNU tersebut belum terbangun.

“Forum Lirboyo ini tidak membela dan tidak menghukumi siapa pun. Ini semata-mata untuk membangun komunikasi dua belah pihak. Karena sepengakuan Gus Yahya, beliau belum bisa berkomunikasi langsung dengan pihak Rais Aam,” ujar KH Muhibbul Aman Aly.

Dia mengungkapkan, pada awalnya Rais Aam menyatakan kesediaan hadir dengan sejumlah syarat, di antaranya forum hanya dihadiri para Mustasyar, diupayakan dihadiri KH Yahya Cholil Staquf dan KH Ma’ruf Amin, berlangsung tertutup tanpa kehadiran wartawan, serta tidak membatalkan keputusan Rais Aam. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil.

“Nampaknya ada pihak yang tidak menginginkan kehadiran KH Miftach ke Lirboyo. Karena itu, menurut saya konflik ini harus diselesaikan melalui muktamar yang benar-benar diakui, bukan muktamar yang justru melahirkan konflik baru,” katanya, seraya menyampaikan permohonan maaf karena belum mampu menghadirkan Rais Aam.

Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, KH Abdullah Kafabihi Mahrus, menyampaikan keprihatinan mendalam atas dinamika yang berkembang. Ia menilai terdapat banyak kejanggalan sejak pertemuan di Hotel Aston, Jakarta, yang memunculkan prasangka di kalangan warga NU. “Mosok kiai sepuh diminta sowan ke sana, kan kurang elok,” ujarnya.

Dia mengingatkan bahwa langkah-langkah sepihak berpotensi membawa NU ke jurang perpecahan. Menurutnya, jika konflik ini terus berlanjut tanpa jalan tengah, NU bisa terancam menghadapi dua muktamar.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut