Polisi Temukan 2 Ton Beras SPHP Bulog Diselewengkan ke Kemasan Premium

Beras hasil pengemasan ulang itu dijual dari tokonya secara offline, serta menjualnya secara online melalui media sosial dan e-commerce.
"Jadi untuk modus tidak ada, semuanya sesuai reka adegan yang tadi diperagakan pelaku. Dia membuka toko yang konsumennya mencakup seluruh wilayah Kabupaten Malang," ucap Gandha Syah Hidayat.
Sebelumnya diberitakan, Satgas Pangan Polres Malang berhasil membongkar pengemasan ulang beras Bulog SPHP, ke kemasan premium dan dijual lebih mahal di atas HET. Dari peristiwa ini polisi berhasil mengamankan seorang perempuan bernama Enik Hariyanti (EH) berusia 37 tahun, yang merupakan pemilik usaha toko beras di Dusun Krajan, Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
Enik digerebek dan tertangkap basah di rumahnya pada Jumat malam (15/3/2024) pukul 22.45 WIB, saat tengah memindahkan isi beras Bulog SPHP ke kemasan beras premium seberat 25 kilogram merek Raja Lele, serta kemasan 5 kilogram untuk merek Ramos Bandung.
Beras Bulog yang sudah dipindah ke kemasan premium itu lantas dijual seharga Rp 69.000 - 70.000 untuk kemasan 5 kilogram merek Ramos Bandung, serta Rp 350.000 untuk kemasan 25 kilogram merek Raja Lele, atau jika dikalkulasikan di harga Rp 14.000 per kilogram.
Pelaku sudah beroperasi kurang lebih lima bulan dan mendapatkan keuntungan hingga Rp 8 - 9 juta per bulannya, atau jika dikalkulasikan lima bulan mencapai Rp 45 juta.
Editor: Kurnia Illahi