PBNU Ingatkan Pentingnya Harmoni dan Toleransi sebagai Warisan Peradaban Indo-Pasifik
Ingatan tersebut penting dibangkitkan kembali supaya menjadi basis konsolidasi di kultural, kemudian ditawarkan kepada pelaku-pelaku politik, aktor-aktor politik, untuk dijadikan political brand, sebagai konsolidasi politik menuju lahirnya peradaban baru.
Gus Yahya menjelaskan salah satu warisan Peradaban Ashoka adalah Bhinneka Tunggal Ika yang tumbuh dan dipelihara selama zaman Kerajaan Sriwijaya, sehingga bekasnya masih kental pada masa Kerajaan Majapahit.
Dari situ, kemudian para bapak pendiri bangsa ini mendiskusikan bangsa, ini juga muncul sebagai referensi.
"Kalau kita punya Bhinneka Tunggal Ika, punya Pancasila, ini bisa ditelusuri dengan sangat jelas dari akar yang sama, yaitu akar peradaban Ashoka," katanya.
PBNU mendorong kelompok-kelompok yang sedang berseteru untuk mengingat kembali tentang peradaban Ashoka, karena warisan tersebut sangat berharga dan dibutuhkan oleh masyarakat global.
"Nah, kami ingin mengajak supaya agama-agama ini tidak lagi mengedepankan semangat konflik antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Tapi, membangun toleransi dan harmoni," ujarnya.
Editor: Ihya Ulumuddin