PBNU Ingatkan Pentingnya Harmoni dan Toleransi sebagai Warisan Peradaban Indo-Pasifik
SURABAYA, iNews.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali mengingatkan pentingnya harmoni dan toleransi dalam berbangsa dan bernegara. Menurut BPNU dua hal tersebut merupakan warisan peradaban yang pernah dimiliki masyarakat di kawasan Indo-Pasifik.
Pesan itu disampaikan Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dalam acara ASEAN Interculture and Interreligius Dialog Conference 2023 di Surabaya, Kamis (15/6/2023). Gus Yahya mengatakan pihaknya menggagas acara tersebut sebagai bagian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang dilaksanakan September mendatang.
"Pertama, kami ingin membangkitkan ingatan kolektif terhadap warisan peradaban yang pernah dimiliki oleh masyarakat di kawasan Indo-Pasifik ini, yang dulu berhasil dikonsolidasikan pada masa Ashoka," katanya.
PBNU menawarkan pendekatan Ashoka atau Ashoka approach dengan kampanye dan konsolidasi nilai-nilai peradaban mencakup kawasan Indo-Pasifik yang isi substansi dari nilai-nilai peradabannya adalah toleransi dan harmoni.
Karena, menurut Gus Yahya, sesudah masa-masa itu ada banyak disrupsi, ada banyak pengaruh baru, yang sebagian memicu disharmoni dan lain-lain.
"Sekarang, kami ingin menawarkan kepada masyarakat di kawasan ini, untuk melakukan konsolidasi sosial terlebih dahulu. Membangkitkan ingatan kolektif tentang warisan peradaban yang kita miliki ini untuk menghidupkan kembali watak, semangat toleransi dan harmoni dari masyarakat kawasan Pasifik yang dulu serius pernah kita punya, riil pernah kita punya," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin