Nostalgia Rusia-Ukraina, Pernah Bersama Buat Adolf Hitler Kehilangan Muka
Hitler memiliki sebanyak 3,3 juta tentara. Dia memulai serangannya melalui Operasi Barbarossa dengan taktik pengurungan dan pengepungan. Adolf Hitler membagi serangan ke Rusia ke dalam tiga grup tentara.
Grup Tentara Utara dengan tujuan akhir menguasai Leningrad. Grup Tentara Tengah yang akan menyerbu Kiev dan menguasai Moskwa dan Grup Tentara Selatan yang akan menyerbu Ukraina Selatan, ke arah Odessa dan Rostov.
Siksaan berat pertama dialami tentara Nazi Jerman saat menyerbu Kiev yang saat ini menjadi Ibu Kota Ukraina. Saat itu 25 Agustus 1941, tengah berlangsung musim dingin. Sudah delapan minggu sejak Operasi Barbarossa dimulai, namun Rusia belum juga bertekuk lutut.
Serbuan lebih dulu ke Ukraina semata pertimbangan faktor ekonomis. Hitler tertarik menggempur Ukraina lebih dulu karena merupakan gudang gandum Rusia yang subur.
Penguasaan Jerman atas daerah yang kaya itu akan membantu tenaga perang Jerman. "Jenderal-jenderalku tidak memahami segi ekonomi suatu peperangan," kata Hitler waktu itu.
Keputusan Hitler untuk memusatkan kekuatan di Ukraina dan lalu menyerbu Moskwa, Rusia dinilai salah dan berakibat fatal. Sejarah Dunkirk terulang, tapi dengan konsekuensi yang lebih hebat.
"Seolah Tuhan telah menggelapkan pikiran Hitler. Kali ini pun dia mengambil keputusan yang fatal. Moskwa ditinggalkan dulu, dan semua kekuatan dipusatkan ke arah Kiev di Ukraina,” tulis P.K Ojong dalam "Perang Eropa Jilid I".
Editor: Ihya Ulumuddin