get app
inews
Aa Text
Read Next : Tinjau Pos Mortem Korban Ponpes Al Khoziny, Khofifah: Identifikasi Terkendala Data Rusak

Malang Raya Batal New Normal, Begini Curhat 3 Kepala Daerah Cegah Covid-19

Sabtu, 20 Juni 2020 - 20:23:00 WIB
Malang Raya Batal New Normal, Begini Curhat 3 Kepala Daerah Cegah Covid-19
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memimpin rapat evaluasi masa transisi PSBB wilayah Malang Raya menuju normal baru di Kota Malang, Sabtu (20/6/2020). (Foto: iNews/Deni Irwansyah)

MALANG, iNews.id - Wilayah Malang Raya yang terdiri atas Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu, batal menerapkan era normal baru karena tingkat penularan Covid-19 belum memasuki kategori rendah. Tiga kepala daerah di wilayah ini pun menyampaikan kondisi mereka dalam mencegah penularan Covid-19.

Salah satunya Bupati Malang, Sanusi yang hadir saat rapat evaluasi masa transisi menuju normal baru di Kota Malang, Sabtu (20/6/2020). Sanusi mengatakan, saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Malang Raya, kondisi sempat membaik. Namun, setelah masa transisi, penularan Covid-19 semakin tinggi.

Dia pun mengakui tidak mudah untuk mengawal pencegahan penularan Covid-19. Di masa transisi, ternyata warga berdatangan dari luar korta dan mengakibatkan beberapa kasus penularan virus corona.

“Kita mengawal Covid-19 ini tidak mudah. Ketika sudah normal, sudah bagus, tahu-tahu ada orang pulang dari Surabaya dan ternyata positif Covid-19. Di Nganjuk, ada tiga pulang, juga positif, ini jadi persoalan tersendiri,” katanya.

Namun, Sanusi mengatakan, pihaknya akan berusaha terus untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Malang. “Kami akan terus berupaya untuk menekan angka penularan Covid-19 di Malang,” ujar Sanusi.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, melonjaknya angka pasien positif virus corona di wilayah Kota Malang karena klaster keluarga. Kondisi ini membuat kasus persebaran Covid-19 di kota itu sulit ditekan.

“Penyebaran itu dari klaster keluarga, yang memang kemarin itu belum terbentuk kampung tangguh,” ujar Sofyan Edi Jarwoko.

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko memilih tetap melakukan masa transisi karena di Kota Batu juga masih dalam tahap oranye. “Untuk tempat wisata belum ada yang dibuka untuk pengunjung,” ujarnya.

Dalam rapat evaluasi itu, Khofifah mengatakan, Malang Raya saat ini tergolong wilayah yang memiliki risiko dalam kategori sedang untuk penularan Covid-19. Dengan kondisi tersebut, Malang Raya belum bisa menerapkan era normal baru dan akan melanjutkan masa transisi hingga satu minggu ke depan.

Khofifah menambahkan, garda terdepan pendisiplinan masyarakat adalah warga sendiri. Dia meminta warga selalu disiplin menerapkan protokol Covid-19. Karena vaksin virus corona belum ditemukan, maka pandemi Covid-19 pun belum bisa diprediksi kapan usainya.

Sementara itu, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah meminta para kepala daerah Malang Raya, yakni Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang, agar semangatnya tidak kendor. Pangdam menambahkan, jika semangat kepala daerah kendor, maka akan berpengaruh besar kepada kapolres dan dandim dalam penanganan pandemi Covid-19 ini.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut