Mahfud MD dan Nadiem Makarim Ikut Pilih Rektor Universitas Brawijaya
MALANG, iNews.id - Dua menteri Kabinet Indonesia Maju akan turut memilih Rektor Universitas Brawijaya (UB).
Kedua menteri itu yakni, Menteri Polhukam Mahfud MD dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Keduanya masuk dalam jajaran majelis wali amanat.
Ketua Senat Universitas Brawijaya Prof Arifin mengungkapkan, tugas senat akademik universitas hanya menyeleksi dari nama-nama yang mendaftar menjadi mengerucut ke tiga nama. Nama-nama itu kemudian diserahkan ke majelis wali amanat, untuk dilakukan pemilihan rektor.
"Total ada 17 anggota majelis wali amanat, itu yang nanti memilih rektor usai kami seleksi di senat akademik universitas," kata Prof Arifin, saat konferensi pers di Universitas Brawijaya, Selasa (29/3/2022).
Arifin menyebutkan, dari 17 anggota majelis wali amanat inilah satu nama merupakan Mendikbudristek Nadiem Makarim. Sementara dua orang lainnya merupakan tokoh masyarakat yang kebetulan satu di antaranya menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopulhukam) Mahfud MD, satu lainnya merupakan tokoh masyarakat yang merupakan pejabat pemerintahan, namun pihak panitia tak menyebutkan siapa nama tersebut.
"Satu orang menteri 16 orang non menteri di antaranya tiga tokoh masyarakat, kebetulan ini dua orang dari Menkopolhukam dan pejabat pemerintahan, bukan unsur menterinya tapi orangnya. Kebetulan duanya dari menteri, satunya dari pejabat pemerintah," ucapnya.
Arifin membantah bila suara akhir ditentukan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim, mengingat jika dipresentasekan suara Nadiem hanya 35 persen. Berbeda dengan 16 anggota majelis wali amanat lainnya yang jika ditotal bisa mencapai 75 persen.
"Itu unsur MWA (Majelis Wali Amanat) yang akan memilih rektor 17 orang itu. Salah satunya mendapat hak 35 persen itu menteri. Karena itu perintah peraturan yang harus dijalankan, tetapi hasil akhirnya tidak ditentukan oleh menteri (Mendikbudristek Nadiem Makarim)," katanya.
Arifin pun memastikan bahwa senat akademik universitas bakal independen dan membuka selebar - lebarnya dan sebanyak-banyaknya kepada siapapun pendaftar kandidat calon rektor, baik dari dalam lingkungan Universitas Brawijaya maupun luar lingkungan Universitas Brawijaya.
Editor: Kastolani Marzuki