get app
inews
Aa Text
Read Next : 2 Pria Bertopeng Rampok Minimarket di Sidrap Terekam CCTV, Kini Diburu Polisi

Kusni Kasdut, Pejuang Kemerdekaan yang Justru Dikenang sebagai Penjahat Besar 

Senin, 14 Juni 2021 - 08:18:00 WIB
Kusni Kasdut, Pejuang Kemerdekaan yang Justru Dikenang sebagai Penjahat Besar 
Kusni Kasdut saat digelandang polisi (istimewa).

Inggris terus membombardir. Untungnya, pada saat kritis itu datang bala bantuan dari garis belakang yang langsung melempari pasukan Inggris dengan granat. Korban berjatuhan. Pasukan Inggris kocar kacir, mundur, menjauhi gedung sekolah. Bersama pejuang yang lain yang selamat, Kusni Kasdut melanjutkan pertempuran. 

"Dia (Kusni Kasdut) terlibat dalam hampir semua pertempuran besar di Surabaya," tulis Daniel Dhakidae dalam "Menerjang Badai Kekuasaan". Selama tiga Minggu bertempur hebat dan terpaksa harus mundur, Kusni Kasdut bersama pejuang lain, keluar dari Surabaya. 

Mereka mengubah taktik perlawanan  perang gerilya. Sementara dengan dibekingi Inggris, Belanda kembali menduduki Surabaya. Kusni Kasdut bergeser ke Malang. Dalam pertemuan dengan laskar pejuang dari luar daerah, ia juga tahu Jakarta juga sudah diduduki Belanda. 

Saat Belanda melancarkan agresi 21 Juli 1947, Kusni Kasdut yang sebelumnya bertahan di Kota Malang, ikut terdesak ke pendalaman. Bersama pejuang lain Kusni bertahan di Kepanjen. Yakni sebuah  kecamatan yang saat ini masuk wilayah Kabupaten Malang. 

Di Kepanjen, dia dan pasukannya beberapa kali terlibat bentrok dengan patroli pasukan Belanda. Di perlintasan tahun 1948-1949. Kusni Kasdut sempat ke Yogyakarta yang saat itu menjadi ibukota Republik Indonesia. Dia berharap bisa bergabung dengan Barisan Bambu Runcing yang hendak dikirim bertempur ke Bandung, Jawa Barat. Namun gagal. 

Barisan itu tidak jadi terbentuk. Kusni kemudian masuk pasukan khusus laskar Brigade Teratai, sebagai Staf Pertempuran Ekonomi, departemen ekonomi. Pasukan khusus yang memiliki tangsi militer bernama Asrama Pandu Teratai ini beranggotakan orang-orang dari dunia gelap. Pelacur, germo, garong, perampok dan pencuri. 

Brigade Teratai didirikan pemimpin revolusi Surabaya Dr Moestopo yang telah menjabat Penasehat Presiden bidang kemiliteran dan berkantor di ibukota Yogyakarta. Moestopo yang selalu berapi-api tetap meyakini kekuatan revolusi tidak terletak pada kelengkapan peralatan. Tapi lebih pada kekuatan rakyat. 

Di Brigade Teratai Kusni Kasdut berada di bawah komando seorang perempuan berpangkat Letkol. Kusni menjalankan tugasnya dengan merampok harta orang orang kaya untuk kemudian dipakai sebagai dana perjuangan. Di Gorang Gareng, Plaosan, Magetan (Saat itu Madiun), Kusni Kasdut menggasak perhiasan serta intan berlian milik pedagang Tionghoa kaya.

Perang gerilya melawan Belanda tidak berhenti dilakukan. Saat penyamaran, Kusni yang di Brigade Teratai dijuluki "Bung Kancil", tertangkap dan disiksa. Bersama para pejuang lain dia dijebloskan ke dalam tahanan yang berlokasi di Pabrik Gula, Kebonagung, Malang. Kusni berhasil kabur dengan merusak engsel terali besi.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut