Konflik Pangeran Purbaya dengan Raja Mataram Usai Pembunuhan Ulama

MALANG, iNews.id - Konflik antara Raja Mataram dengan pamannya Pangeran Purbaya terjadi usai pembunuhan besar-besaran ulama dan keluarganya. Sang paman khawatir akibat ulah yang dilakukan keponakannya itu saat memimpin Mataram.
Pangeran Purbaya pun lantas tak menghadap ke istana tanpa pemberitahuan apapun ke sultan. Kekhawatirannya ditangkap oleh Sultan Amangkurat I sebagai bagian dari memberontak. Maka sultan Mataram ini diam-diam memperkuat dirinya, karena banyak sekali anak buah serta anak cucunya, yang seluruhnya 50 orang, dan kawan-kawannya yang berkedudukan.
Putra Pangeran Purbaya yakni Raden Mas, yang juga orang kepercayaan raja pun merasa khawatir dengan ulah sang ayahnya. Dikisahkan pada "Disintegrasi Mataram : Dibawah Mangkurat I", dari H.J. De Graaf, sudah tentu Sunan tidak merasa senang menghadapi keadaan itu. Ia merasa khawatir kalau-kalau terjadi kerusuhan.
Oleh karena itu, dikirimnya Raden Mas kembali kepada ayahnya dengan pesan bahwa Pangeran Purbaya mempunyai alasan untuk tidak lagi hadir di Istana karena dia (Tegalwangi) dalam melakukan pekerjaan besar ini (pembunuhan secara besar-besaran yang baru lalu) tidak berembuk terlebih dahulu dengannya (Purbaya).
Editor: Nur Ichsan Yuniarto