Kisah Sultan Amangkurat I, Dibikin Marah Pengeran Jambi hingga Berlaku Tak Hormat

Sebagaimana dicatatkan Van Goens, orang Jambi dan orang Palembang itu tidak akan mudah kembali pulang, tetapi dengan satu dan lain alasan akan ditahan oleh Susuhunan. Seperti juga telah terjadi dengan utusan-utusan lain, untuk membuat mereka lebih tunduk lagi pada Mataram.
Sehubungan dengan itu, orang tentu akan ingat kepada Cirebon. Tetapi dugaan ini ternyata tidak benar. Mereka berdua kembali ke tanah air masing-masing dengan selamat, sekalipun tidak dengan segera.
Pentingnya kunjungan kedua utusan dari Pulau Sumatera ini digambarkan pada Babad Momana. Pada Babad Momana yang tercatat pada tahun 1573 J atau diperkirakan mulai 25 Desember 1650 Masehi. Saat itu Babad mengisahkan seorang adipati dari Jambi menghadap kepada Sunan Mataram.
Dia menyampaikan dengan segala hormat pakaian seorang hamba raja Adipati Jambi untuk sowan atau menghadap nyaosi panganggeni abdi dalem. Babad Sangkala menambah keterangan ini dengan catatan tentang kedatangan utusan-utusan Palembang. Mereka datang untuk menyampaikan berita tentang mangkatnya raja mereka (wong Jambi myang Palembang prapta matur ratunya pejah).
Editor: Ihya Ulumuddin