Kisah Nenek Solati, Perempuan asal Jombang Sukses Naik Haji dari Hasil Mijit

Hasil dari pekerjaannya sebagai tukang pijat ditabung oleh nenek Solati sedikit demi sedikit. Setiap uang yang terkumpul cukup banyak, nenek Solati menggunakan uang tabungannya tersebut untuk membeli sapi.
Akhirnya, pada tahun 2018, nenek Solati menjual seluruh sapi-sapinya hingga bisa mendaftar dan mendapat porsi haji.
Karena usianya sudah sangat tua, hanya berselang dua tahun kemudian atau pada tahun 2020, nenek Solati mendapat prioritas dari pemerintah untuk berangkat haji.
Sayang, karena ada wabah pandemi Covid-19, kesempatan tersebut terpaksa dibatalkan oleh pemerintah. Dua tahun berselang, harapan itu kembali muncul. Nenek Solati masuk dalam daftar calhaj dan dipastikan berangkat tahun ini.
Karena itu, dia merasa senang. Sebab, di usianya yang ke-95 tahun, dia masih mendapat kesempatan untuk naik haji.
Anak nenek Solati, Tiani, mengakui, sang ibu memang sosok yang gigih, pekerja keras dan rajin menabung. "Ibu ini tidak pernah narif. Kalau ada yang pijit, bayarnya seikhlasnya. Sering juga diberi amplop isinya Rp2.000. Tapi ya nggak papa," katanya.
Karena itu dia juga ikut bahagia, ibunda tercinta bisa menuntaskan keinginannya, menunaikan ibadah haji.
Editor: Ihya Ulumuddin