Kisah Lambang Kerajaan Majapahit yang Terinspirasi Pertempuran Melawan Kediri
Raden Wijaya pun terus berlari menghindar dari kejaran musuh. Semuanya serba kotor kena lumpur. Setelah beristirahat, Raden Wijaya bertukar pakaian dan semua para pengikutnya diberi pakaian.
Pemberian itu ialah cawet geringsing. Mereka yang menerima pemberian itu bertambah besar semangat juangnya. Mereka percaya bahwa mereka pasti akan menang.
Sore hari, mereka kembali menuju Singasari. Lembu Sora, Gajah Pegon, Medang Dangdi, Mahisa Wagal, Nambi, Banyak Kapuk, Kebo Kapetengen, Wirota, Wiragati, dan Pamandana berjalan di muka sebagai pasukan penggempur.
Mengenai lambang (china) yang berupa wilma atau maja, uraiannya terdapat dalam Kidung Panji Wijayakrama IV.
Orang-orang dari Madura datang di tanah tandus Tarik. Mereka datang untuk menebangi hutan dan lalang. Ketika mereka lapar, mereka masuk ke dalam hutan untuk mencari buah-buahan.
Di dalam hutan mereka bertemu dengan banyak pohon yang sedang berbuah. Buah itu degera dipetik lalu dimakan. Namun rasa buahnya pahit sekali. Tidak ada yang suka hingga melepehnya keluar karena mabuk.
Buah itu adalah buah maja atau buah wilma. Daerah hutan yang dibuka itu kemudian dinamakan Wilwatika atau Majapahit.
Editor: Reza Yunanto